Tangerang -
Perumahan Illago Paramount, Gading Serpong, Kelapa Dua, Tangerang, mendadak ramai didatangi warga pada Rabu (19/5/2021) malam. Gara-garanya, ada warga Perumahan Illago Paramount yang memprotes Toa di Masjid Al Fudollah di RT 02 RW 01 Desa Sangereng, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.
Meski begitu, aparat kepolisian dan TNI berhasil mengendalikan massa. Aparat keamanan membubarkan kerumunan massa di lokasi tersebut.
Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Imanuddin memastikan tidak ada korban maupun kerugian materi yang ditimbulkan dalam peristiwa itu. Permasalahan tersebut telah dimediasi oleh pihak kepolisian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah clear semalam (Rabu malam). Sejak kejadian juga sudah kita amankan dan tidak ada masalah. Yang protes juga sudah bikin permintaan maaf," kata Iman saat dihubungi detikcom, Kamis (20/5/2021).
 Warga di perumahan Tangerang memprotes soal Toa masjid. (Rakha Arlyanto/detikcom) |
Polisi telah mempertemukan pihak pengurus masjid dengan warga yang memprotes soal toa masjid tersebut. Warga yang memprotes toa, MR (43), menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut.
"Sudah minta maaf, yang bersangkutan sudah menyampaikan permintaan maafnya dan divideokan," kata Iman.
Gegara Minta Geser Posisi Toa
Iman meluruskan kejadian yang viral itu. Bermula, ketika MR, seorang sopir dari warga keturunan etnis tertentu yang tinggal di Illago Paramount, meminta pengurus masjid menggeser posisi Toa.
MR menyampaikan keluhannya merasa terganggu oleh suara Toa masjid tersebut. Awalnya, MR menyampaikan kepada pengurus masjid bahwa majikannya-lah yang merasa terganggu.
"Dia cerita ke pengurus masjid itu setiap pulang kerja lelah, corong masjidnya ke tempat dia, dia minta agar digeserin. Tapi yang dia sampaikan ke pengurus masjid ini beda, dia bilang bahwa majikannya yang terganggu," jelas Iman.
Namun belakangan MR mengakui yang protes itu bukan majikannya, melainkan dirinya sendiri.
"Tapi kita konfirmasi ke majikannya bilang, 'Saya nggak merasa bilang gitu, Pak'," jelas Kapolsek Kelapa Dua AKP Fredy saat dihubungi, Rabu (19/5/2021) malam.
Simak di halaman selanjutnya, penjelasan pihak pengurus masjid
Tonton Video: Permintaan Maaf Warga Tangerang yang Protes soal Toa Masjid
[Gambas:Video 20detik]
Penjelasan Pengurus Masjid
Ketua RT setempat sekaligus pengurus masjid, Abdul Haer, menjelaskan kejadian bermula pada Rabu (19/5) saat azan Magrib, MR menemui pengurus masjid meminta agar posisi Toa digeser.
"Jadi awalnya ada utusan dari cluster disuruh menggeser pengeras suara sedikit, itu juga nggak saya hiraukan. Makanya memang berdirinya masjid (berdekatan) sama cluster, cuma dia ngerasa agak keganggu, bukan keganggu, minta tolong (Toa) digeser," kata Abdul Haer saat ditemui detikcom di lokasi, Kamis (20/5/2021).
Sebelum datang, kata Abdul Haer, MR menghubunginya terlebih dahulu. Saat itu Abdul Haer memintanya datang dan menyelesaikannya bersama pengurus masjid.
"Karena pas azan Magrib itu dia ketemu sama pengurus lain. Jadi sebelum ketemu saya, ketemu pengurus lain dulu," katanya.
 Warga di perumahan Tangerang protes soal toa masjid (Rakha Arlyanto/detikcom) |
Kepada pengurus masjid, MR menyampaikan bosnya merasa terganggu oleh suara Toa dan meminta agar posisinya digeser. Namun, karena tidak ada titik temu, akhirnya MR pulang.
"Dari situ dia ngobrol, tapi karena tetap nggak bisa digeser Toa itu. Akhirnya pulanglah dia, mungkin ketemu di jalan ada yang nanya ada masalah apa, dari situ mungkin awalnya (warga kemudian berkerumun di depan gerbang Illago)," jelasnya.
Meminta Maaf
Setelah kejadian tersebut, MR kemudian menyampaikan permintaan maaf. MR mengaku protes itu dilayangkan ke pengurus masjid atas inisiatifnya sendiri, bukan oleh majikannya.
"Saya di sini melakukan atas inisiatif saya sendiri dan tidak ada disuruh orang lain yang beredar di sosial media," ujar MR dalam rekaman video yang diterima detikcom, Kamis (20/5/2021).
 MR minta maaf terkait protesnya soal Toa masjid di Gading Serpong, Tangerang. (Foto tangkapan layar video dari Kapolres Tangsel AKBP Iman Imanuddin) |
MR menyesali perbuatannya yang sudah meresahkan warga Desa Curug Sangereng tersebut. MR mengaku ke depannya akan lebih berhati-hati dalam bertutur kata.
"Sekali lagi saya meminta maaf kepada warga Curung Sangereng dan tiga pilar, khususnya. Ke depannya saya berhati-hati dalam bertutur kata dan akan mendukung semua program yang ada di Curug Sangereng," ujarnya.
MR juga mengungkap alasannya memprotes soal toa masjid itu. MR mengaku kadang-kadang merasa terganggu oleh suara Toa masjid ketika dirinya sedang lelah dan butuh istirahat. Lokasi masjid dan rumah majikannya ini berdekatan, hanya terpisah jalan raya.
"Mungkin karena emang lagi ruwet saja, saya minta digeser sedikit, saya bilang gitu," kata MR.
"Minta geser dikit kan jadi suaranya nggak terlalu ke situ (ke arah rumah), kan jadi enak gitu," tambahnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini