Aparatur sipil negara (ASN) DKI tidak ada yang mengikuti lelang jabatan eselon II di lingkungan Pemprov. Legislator PAN, Guspardi Gaus, mengaku heran. Sebab, ini baru pertama kali terjadi di Indonesia.
"Pertama kejadian ini di Indonesia biasanya orang pada berebut ikut berkompetisi mendapatkan jabatan yang lebih tinggi dari yang sekarang," kata Guspardi, kepada wartawan, Kamis (20/5/2021).
Guspardi lantas mempertanyakan apa yang salah di lingkungan Pemprov DKI. Dia meminta Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta mengevaluasi dan menjelaskan secara rinci kepada publik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini ada apa? Tentu Pak Gubernur harus melakukan evaluasi secara komprehensif dan melakukan evaluasi kemudian melakukan autokritik," ujarnya.
"Pak Gubernur harus menjelaskan secara terang benderang kepada masyarakat kenapa hal ini sampai terjadi. Apakah karena ASN merasa memenuhi syarat dan lain sebagainya sehingga khawatir tidak lulus kan bisa-bisa saja," ujarnya.
Kalaupun sudah dilakukan pendekatan tapi tidak ada lagi yang ikut juga, Guspardi menyarankan Anies membuka peluang untuk ASN di luar Pemprov DKI. Menurutnya, bisa saja ASN di luar DKI ditugaskan di mana saja.
"Kalau seandainya memang sudah dilakukan pendekatan, tapi nggak ada satupun ASN ini mengajukan diri, pasti ada ruang bagi ASN di luar provinsi untuk mengikuti kompetisi ini. Saya rasa boleh karena pegawai negeri itu kan siap ditempatkan dimana saja," tuturnya.
Seperti diketahui, Anies Baswedan menyayangkan perihal ratusan ASN ogah mengikuti lelang jabatan eselon II. Padahal Anies menyebut lelang jabatan eselon II itu sejatinya untuk peremajaan di tubuh Pemprov DKI.
"Jadi kita ingin agar terus ada peremajaan, di kesempatan ini dibuka untuk semuanya agar bisa ada peremajaan di DKI," kata Anies kepada wartawan di Jalan Sunter Agung, Jakarta Utara, Rabu (19/5).
(eva/isa)