3 Hal Pemicu Warga Tak Patuh Prokes di Tempat Wisata Jakarta

3 Hal Pemicu Warga Tak Patuh Prokes di Tempat Wisata Jakarta

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Kamis, 20 Mei 2021 19:42 WIB
Kawasan rekreasi Taman Impian Jaya Ancol dibuka pada hari ini dengan menerapkan perketat protokol kesehatan.
Ilustrasi, ketidakpatuhan warga terhadap protokol kesehatan di tempat wisata Jakarta (Foto: Pradita Utama/detikcom)
Jakarta -

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta mengakui tingkat kepatuhan masyarakat di tempat wisata Ibu Kota rendah selama libur lebaran 2021. Oleh sebab itu, pihaknya memutuskan menutup tempat wisata selama 2 hari.

"Iya. Makanya kita melakukan tindakan yang terukur dan tegas untuk destinasi wisata itu kita tutup, karena kita melihat bahwa ketidakpatuhan itu justru dilakukan oleh masyarakat," kata Kepala Seksi Pengawasan Disprekraf DKI Jakarta, Iffan saat dihubungi detikcom, Kamis (20/5/2021).

Iffan menilai ketidakpatuhan ini bersumber dari masyarakat yang tak menaati prokes COVID-19 di lokasi wisata. Padahal, sebutnya, pihaknya bersama pengelola wisata telah berupaya maksimal dalam mengatur kapasitas wisatawan demi mencegah kerumunan. Dia pun menyesali kerumunan yang terjadi di tempat wisata beberapa waktu lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan kami menilai bahwa ketidakpatuhan itu akan menimbulkan potensi kalau kami biarkan. Seperti yang diketahui bahwa Ragunan, Ancol dan TMII sebenarnya sudah siap secara Satgas COVID sudah diperbanyak, cuman tingkat euforia masyarakat di masa liburan ini tidak terbendung," jelasnya.

Kawasan rekreasi Taman Impian Jaya Ancol dibuka pada hari ini dengan menerapkan perketat protokol kesehatan.Kawasan rekreasi Taman Impian Jaya Ancol dibuka pada hari ini dengan menerapkan perketat protokol kesehatan. Foto: Pradita Utama/detikcom

"Mohon maaf sekali lagi memang tingkat kepatuhan masyarakat pada saat lebaran kemarin luar biasa itu yang kami sayangkan," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, Iffan juga meyakini ketidakpatuhan warga terhadap penerapan protokol kesehatan di tempat wisata juga dipicu oleh beberapa hal. Di antaranya, warga merasa kebal virus COVID-19 setelah divaksin.

"Mungkin penjelasannya masyarakat sudah jenuh sama yang namanya pandemi ini. Kedua mungkin tingkat kepedean mereka sudah di vaksin. Ketiga mungkin kita sama-sama melihat bahwa euforia untuk berliburan itu luar biasa karena hampir setahun setengah lebaran tahun kemarin mereka tidak melakukan mudik. Tiga hal itu sepertinya menjadi motivasi mereka untuk tidak patuh," ujarnya.

Kedepannya, Pemprov DKI akan memperketat pengawasan protokol kesehatan COVID-19. Salah satunya, mewaspadai sejumlah titik yang kerap terjadi kerumunan di masa libur panjang.

"Selain menambah satgasnya, terus potensi kerumunan di tempat pasti itu pantai, kalau di TMII Taman Legenda, kita sudah berusaha adaptasi bagaimana mengurangi kerumunan," ucapnya.

Baca selengkapnya di halaman berikutnya

Simak juga 'Catat! Lokasi Wisata di DKI Jakarta yang Ditutup Sementara':

[Gambas:Video 20detik]



Sebelumnya diberitakan, Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengungkap data kepatuhan masyarakat memakai masker dan menjaga jarak di tempat wisata selama libur Lebaran. DKI Jakarta menempati posisi paling rendah dalam kepatuhan protokol kesehatan di tempat wisata.

Data ini diambil pada periode libur Lebaran 12-15 Mei 2021. Ada 122.899 orang yang ditegur terkait prokes di tempat wisata.

"Pada periode libur Idul Fitri tanggal 12-15 Mei, terdapat total sejumlah 122.899 orang ditegur di tempat wisata secara nasional. Angka ini meningkat hingga 90% dari jumlah orang yang ditegur pada minggu sebelumnya," kata Wiku dalam konferensi pers daring di akun YouTube BNPB, Selasa (18/5/2021).

Sementara itu, dari 24 provinsi, DKI Jakarta menempati posisi paling rendah dalam kepatuhan prokes di tempat wisata.

"DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kepatuhan protokol kesehatan di tempat wisata yang paling rendah. Yaitu hanya sebesar 27% orang yang patuh untuk menjaga jarak di tempat wisata," ungkapnya.

Halaman 2 dari 2
(isa/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads