Kematian Milosevic Kemungkinan Diracun
Senin, 13 Mar 2006 02:09 WIB
Jakarta - Kecurigaan seputar kematian mantan Presiden Yugoslavia Slobodan Milosevic menyeruak. Pengacara Milosevic mempublikasi surat mendiang yang takut akan diracun. "Slobodan Milosevic takut dia sedang diracuni hanya satu hari sebelum dia mati di selnya di mahkamah kejahatan perang PBB di Den Haag, Belanda," kata pengacaranya Zdenko Tomanovic seperti dikutip BBC, Senin (13/2/2006). Dia mengatakan, Milosevic mengeluhkan obat keras yang hanya dipergunakan untuk perawatan kusta atau tuberkulosis dalam sistemnya tubuhnya. Tomanovic juga memperlihatkan salinan surat yang ditulis dengan tangan oleh Milosevic, yang ditujukan kepada Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov."Dia mengatakan mereka ingin meracuni saya. Saya benar-benar risau dan khawatir," kata Tomanovic.Otopsi tengah berlangsung terhadap jasad mantan presiden Yugoslavia, yang meninggal hari Sabtu (11/3/2006). Milosevic diketahui mengidap gangguan fungsi jantung.Sementara Jaksa kepala PBB Carla del Ponte menepis keras pernyataan mengenai bunuh diri atau peracunan. "Sampai kita mendapatkan hasil pasti, itu rumor," katanya.Milosevic meninggal pada usia 64 tahun. Dia menghadapi dakwaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap manusia dengan dituduh memegang peran penting dalam perang di Bosnia, Kroasia, dan Kosovo selama tahun 1990-an.Dia juga menghadapi dakwaan genosida dalam perang Bosnia 1992-1995, yang menelan korban 200 ribu nyawa.
(atq/)