Polisi melakukan pemeriksaan COVID-19 secara acak terhadap warga yang baru saja mudik di pos penyekatan Tangerang Selatan. Dalam pemeriksaan ini, polisi menghadirkan pocong-pocongan di pinggir pos untuk mengingatkan masyarakat akan bahaya COVID-19.
Pantauan detikcom di pos pemeriksaan tes swab antigen Jalan Raya Pantura, Bitung, Tangerang, Banten, Senin (17/5/2021), tampak satu orang berdiri di pinggir jalan dekat pos. Orang tersebut didandani seperti pocong dengan papan digantung bertulisan 'Pemudik lebih baik diswab daripada seperti saya'.
"Ada pocong-pocongan di pinggir jalan yang ikut serta. Itu merupakan inovasi petugas di lapangan untuk mengingatkan kita semua bahwa COVID-19 berpotensi dapat menjadikan kita seperti yang ditampilkan tadi di pinggir jalan. Ancamannya nyata walaupun ini tidak kelihatan. Itu sebenarnya pesan yang ingin disampaikan petugas kami. Begitupun untuk yang bertugas sama-sama mengantisipasi dan mewaspadai COVID-19," kata Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Imannudin di pos tes swab Bitung, Tangerang, Banten, Senin (17/5/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iman mengatakan hingga hari ketiga jalannya tes di pos tersebut, belum ada satu pun pemudik yang terkonfirmasi positif COVID-19. Total ada puluhan orang yang sudah di-swab hingga pukul 12.00 WIB.
"Ini hari ketiga kami di pos penyekatan melaksanakan tes swab antigen terhadap para pemudik yang kembali dari kampung halaman. Alhamdulillah hasil pengecekan sampai saat ini dari tim kesehatan Polres Tangsel belum menemukan pemudik yang reaktif COVID-19 berdasarkan tes swab antigen yang dilakukan. Saat ini sudah 40 yang kita lakukan tes terhadap pemudik," tuturnya.
Iman menyampaikan, bila ada warga yang hasilnya positif COVID-19 setelah dilakukan swab, akan dibawa ke tempat isolasi yang telah disediakan Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Iman berharap pos tes swab ini dapat membantu menekan laju penyebaran COVID-19 di wilayahnya.
"Kami lakukan tes, seandainya ditemukan reaktif, kami kirim ke rumah lawan COVID yang telah disediakan Pemkot Tangsel. Harapannya, dengan kegiatan yang dilakukan, Polri melakukan tes swab antigen mampu menekan penyebaran COVID-19 sehingga tidak lagi menyebar atau bertambah penyebarannya akibat dari kegiatan mudik yang dilakukan masyarakat kita," ujarnya.
Iman mengatakan pihaknya melakukan pemeriksaan secara selektif prioritas. Warga yang mengendarai kendaraan dengan pelat dari luar daerah serta kendaraan yang terlihat mengangkut banyak penumpang layaknya pemudik akan diperiksa dan dites swab.
"Kami selektif, prioritas bercampur dengan kegiatan aktivitas masyarakat karena ini bercampur dengan kegiatan aktivitas masyarakat, sehingga kami harus selektif prioritas terhadap mobil-mobil ataupun kendaraan yang diduga kembali dari mudik, baik berdasarkan pelat nomor yang berasal dari luar daerah maupun pelat nomor Jakarta yang isinya terindikasi pulang mudik dengan jumlah orang atau bawaan yang banyak," ucapnya.
Lebih lanjut Iman mengatakan pos pemeriksaan tes swab ini akan berlangsung selama 24 jam hingga 24 Mei mendatang. Dia mengimbau kepada warga yang hendak kembali ke Tangsel agar mempersiapkan segala urusan administrasi termasuk memastikan diri bebas dari COVID-19 sehingga dapat kembali pulang.
"Selama ini untuk pelaksanaan keberadaan pos ini, itu 24 jam berdasarkan perintah Kapolda Metro Jaya, ini dilaksanakan sampai 24 Mei mengantisipasi pemudik yang berupaya memundurkan pulangnya untuk menghindari pemeriksaan petugas. Alhamdulillah, setelah tiga hari berturut-turut, kita random sampling secara acak terhadap pemudik yang kembali tidak ditemukan reaktif," ujarnya.
"Kami imbau kepada seluruh masyarakat yang kembali untuk melengkapi semua administrasi persyaratan yang dipersyaratkan dalam perjalanan mudiknya. Baik itu SIKM, surat keterangan bebas COVID. Jangan takut untuk dilakukan tes swab antigen oleh petugas. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan warga," lanjutnya.
Sementara itu, salah seorang pengendara yang disetop petugas bernama Onim (47) mengaku tidak terlalu kaget saat diberhentikan. Sebab, dia sudah mengetahui jika polisi melakukan pemeriksaan di jalan.
"Naik mobil pribadi dari Tigaraksa mau pulang ke Karawang. Kaget, nggak kaget sih diberhentiin. Sudah tahu ada penyekatan," kata Onim di lokasi.
Onim juga sudah di-swab sebelumnya, sehingga tidak ada rasa takut. Onim mengendarai mobil bersama lima orang yang merupakan keluarganya.
"Ada enam orang. Saya nggak takut (di-swab) udah biasa. Sebelumnya sudah pernah di-swab di rumah sakit. Kalau menurut saya, ada swab bagus buat kesehatan kita, ada istilahnya pemeriksaan gini," imbuhnya.