Kasus Corona (COVID-19) diprediksi akan melonjak usai libur Hari Raya Idul Fitri 1442 H atau Lebaran 2021. Menyusul hal tersebut, Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat bersiap diri.
Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) TNI Mayjen Tugas Ratmono menuturkan tingkat hunian di RSD Wisma Atlet saat ini tergolong rendah. Kendati begitu, dia memastikan pihaknya tetap bersiap diri ihwal prediksi lonjakan kasus Corona seusai libur Lebaran 2021.
"Kita lihat ada beberapa event liburan meningkat bisa di 30-50 persen meningkat dari kapasitas sebelumnya yang dirawat. Namun demikian, kita betul-betul harus siap siaga semuanya," ujar Tugas di RSD Wisma Atlet Kemayoran, Senin (17/5/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sudah prediksi sehingga kita sudah siapkan tempat perawatan sampai 50 persen peningkatan, bahkan bisa lebih dari itu dan juga SDM, prasarana. Tiap hari kita koordinasikan dari semua unit agar bisa menyiapkan diri," sambungnya.
Tugas menyampaikan, saat ini RSD Wisma Atlet menampung 929 pasien. Jumlah tersebut hanya sekitar 15,5 persen dari total hunian yang tersedia.
"Saat ini kita punya 4-5 ribu lebih kamar karena yang kita siapkan 5.994. Jadi dengan ada 929 (pasien) maka kita punya kapasitas 5.000 lebih. Jadi saya kira ini cukup aman kapasitasnya kalau ada lonjakan kasus COVID-19. Tapi kalau ada lonjakan sangat tinggi, maka kapasitas bisa penuh, kita dapat kembangkan menjadi 10 ribu tempat tidur," ucapnya.
Disamping itu, Tugas menjelaskan tingkat kesembuhan pasien yang dirawat di Wisma Atlet sangat tinggi. Tingkat kesembuhan pasien di Wisma Atlet bahkan mencapai 97 persen.
"Tingkat kesembuhan kita cukup tinggi, 97 persen. Di atas rata-rata nasional dan tentunya di atas dunia. Ini menggambarkan kesembuhan cukup baik. Kita ingatkan jangan sampai yang sudah baik ini muncul kasus yang berbeda lagi," kata Tugas.
Menurut dia, tingkat kesembuhan pasien Corona di Wisma Atlet telah berangsur-angsur membaik sejak September 2020. Bahkan, tingkat hunian saat juga tergolong berada di titik terendah.
"Saya kira ini sejak Agustus-Mei 2021 ini adalah yang terendah. Kalau kita lihat kurvanya landai atau flat curve. Flat curve ini merupakan suatu tanda pengendalian pandemi COVID-19 cukup baik," tutur dia.
Tugas memastikan pihaknya selalu bersiap-siap jikalau tingkat hunian naik. Terlebih di waktu-waktu seusai libur Lebaran seperti saat ini.
"Kita sehabis libur, bila ada kegiatan sehabis libur selalu ada akan dua minggu kemudian ada hunian meningkat. Kita tetap waspada meskipun saat ini mencapai 15,5 persen. Kita waspada, antisipasi kalau ada lonjakan dua minggu ke depan," pungkas dia.
Lihat juga Video: H+3 Lebaran, Arus Lalin Tol Jakarta-Cikampek KM 34 Lancar