"Operasi pencarian korban longsor sudah kami tutup jam 11 malam kemarin dengan ditemukannya korban terakhir," kata Kepala Badan Pelaksana BPBD Solok Selatan Richi Amran kepada wartawan Rabu (12/5/2021).
Tambang emas ilegal itu berada di daerah Timbahan, Jorong Kapalo Koto, Nagari Abai, Kecamatan Sangir Batang Hari. Total ada 17 korban, 8 orang meninggal dunia dan 9 lainnya luka-luka.
Semua korban, kata Richi, sudah dievakuasi dari lokasi kejadian. Korban luka-luka sudah ditangani di rumah sakit dan puskesmas. Bahkan sudah ada korban selamat yang kembali ke rumah masing-masing.
Korban terakhir yang ditemukan tim adalah Siman. Jezanah Siman kemarin kata dia ditemukan di balik longsoran batu besar di kedalaman lebih-kurang 10 meter.
Saat ini, kata Richi, sudah tidak ada lagi aktivitas dan penghuni di lokasi kejadian. Ia berharap kejadian nahas serupa tidak terulang.
"Semoga tidak ada lagi kejadian seperti ini," katanya lagi.
Bencana tanah longsor di Solok Selatan ini mendapat perhatian dari Menteri Sosial Tri Rismaharini. Mensos hari ini berkunjung ke Solsel dan menyerahkan bantuan. Masing-masing keluarga korban meninggal dunia disantuni Rp 15 juta. Sedangkan korban luka masing-masing mendapat Rp 5 juta.
(man/man)