.webp)
Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, ramai dikunjungi warga sore ini menjelang Lebaran. Warga yang datang hendak belanja ketupat dan kebutuhan pokok lainnya.
Pantauan detikcom, Rabu (12/5/2021), pukul 15.00 WIB, warga tampak ramai belanja di area depan Pasar Rawamangun, Jalan Pegambiran, Jakarta Timur. Banyak pedagang ketupat dan jajanan pasar dijual di area depan.
Pedagang ketupat banyak berkumpul di area depan Pasar Rawamangun. Beberapa ada yang berdagang di pinggir jalan depan pasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pedagang dan pembeli tampak mengenakan masker. Namun beberapa terlihat tidak menggunakannya dengan benar, bahkan ada yang tidak memakai masker.
Beberapa lapak pedagang yang menjual makanan ringan tampak ramai dikerubungi 5-7 orang. Kondisi itu membuat mereka sulit berjaga jarak.
Pembeli bernama Nanik (50) mengaku datang ke Pasar Rawamangun untuk membeli ketupat dan kebutuhan Lebaran esok hari. Dia mengaku baru tahun ini beli ketupat semenjak pandemi COVID-19.
"Ya (beli ketupat) untuk besok. Malah tahun kemarin nggak beli saya, baru tahun ini," ujar Nanik saat ditemui di Pasar Rawamangun, Jalan Pegambiran, Jakarta Timur, Rabu (12/5).
Nanik mengaku lebih berani ke pasar untuk membeli ketupat karena sudah divaksinasi. Namun dia mengaku tetap khawatir dan terus menjaga protokol kesehatan.
"Berani karena selama setahun kita meningkatkan daya tahan tubuh, udah divaksin juga, tapi tetap harus jaga," kata Nanik.
Seorang pedagang ketupat bernama Titin (56) mengaku dagangannya sepi meski menjelang Lebaran. Situasi pandemi virus Corona (COVID-19) menjadi salah satu yang dikeluhkan Titin.
"Ya agak sepi sih karena itu juga (efek pandemi COVID-19), agak kurang pendapatannya," ujar Titin.
 Pasar Rawamangun (Luqman/detikcom) |
Titin hanya berdagang ketupat di Pasar Rawamangun setahun sekali saat menjelang Lebaran. Warga sekitar, sebut Titin, sudah banyak yang tahu bila Pasar Rawamangun menjual ketupat.
"Ya sudah lama sih memang tiap tahun Lebaran haji jualan ketupat, jadi orang-orang pada tahu banyak ketupat,"
Senada dengan Titin, pedagang ketupat bernama Sari (29) juga mengeluhkan dagangannya yang sepi. Dia juga curhat banyak pembeli yang terlalu murah menawar harga.
"Sepi sih, ya gitu banyak nawar-nawar. Jualnya Rp 45 ribu ditawarnya Rp 30 ribu, itu kayak gimana gitu keuangannya," ungkap Sari.
Sari tahun lalu juga berjualan ketupat di Pasar Rawamangun. Menurutnya, kondisi tahun ini sedikit lebih ramai.
"Baru dua kali ini. Tahun kemarin juga iya, lebih ramai (sekarang)," ucapnya.
Sari berjualan ketupat sejak pukul 6.00 pagi. Menurutnya, warga lebih banyak ramai ke pasar pada pagi hari.
"Kalau siang mulai sepi, kalau pagi-pagi mungkin pada ramai," jelasnya.
(run/mae)
