Polda NTB bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) mengecek pintu masuk jalur darat, laut, dan udara, serta pintu menuju Pulau Lombok dan Sumbawa. Kapolda NTB Irjen Pol. Mohammad Iqbal menjelaskan tujuan pengecekan ini untuk memastikan kesiapan personel gabungan di masing-masing Pos Pengamanan (Pospam), Pos Pelayanan (Posyan), dan Pos Terpadu.
"Jajaran Forkopimda NTB telah meninjau beberapa Pospam, Posyan, dan Pos Terpadu, seluruh tim gabungan telah melakukan tugasnya masing masing," ujar Iqbal dalam keterangan tertulis, Rabu (12/5/20201).
Hal tersebut diungkapkannya usai mengunjungi Pos Operasi Ketupat Rinjani 2021 di Pelabuhan Penyeberangan Lembar, Lombok Barat dan Kayangan, Lombok Timur, Selasa (11/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perwira Tinggi (Pati) Polri bintang dua itu juga mengatakan pihaknya bersama Danrem 162/Wira Bhakti dan Sekretaris Daerah (Sekda) NTB serta jajaran Forkopimda lainnya ingin memastikan secara langsung aktivitas penertiban penerapan protokol kesehatan (prokes) guna mengantisipasi penularan COVID-19.
"Kegiatan ini bukan dilakukan oleh rombongan kami saja, tetapi Wakapolda NTB dan Irwasda Polda NTB juga melakukan pengecekan, guna meninjau secara langsung seluruh Pospam dan Posyan yang ada," terangnya.
Selain itu, menurut mantan Kepala Divisi Humas Polri ini pembentukan Pos Operasi Ketupat Rinjani dimaksudkan untuk mengurai kemacetan, mengatur titik keramaian, serta mengantisipasi gangguan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas).
"Kegiatan ini juga bertujuan mengantisipasi gangguan keamanan agar seluruh masyarakat dapat terjamin keamanan dan keselamatan mereka," tuturnya.
Diungkapkan Iqbal menjelang perayaan Idul Fitri pihaknya telah membangun 38 titik posko, di antaranya 25 Pospam, 12 Posyan, dan 1 Pos Terpadu yang tersebar di sudut-sudut kota dan perbatasan antar kabupaten/kota.
"Secara umum penilaian saya, untuk hasil peninjauan kami kali ini bagus, dan ini terlihat sinergitas yang luar biasa, bahwa Pospam ini merasa dimiliki oleh seluruh stakeholder," ujarnya.
![]() |
"Mereka (personel gabungan) merasa memiliki tanggung jawab moral, dalam melakukan pengabdian terbaik bagi masyarakat, bangsa, dan negara," lanjutnya.
Sementara itu, Danrem 162/WB Brijen TNI A. Rizal Ramdhani menyampaikan dukungannya dalam rangka membantu pengamanan Lebaran di pos-pos tersebut.
"Kami TNI, baik AD, AL, dan AU, mendukung sepenuhnya terkait pengamanan Hari Raya Idul Fitri," katanya.
Pati TNI bintang satu itu menyebut pihaknya telah menyiapkan para Bintara Pembina (Babin), yakni Bintara Pembina Potensi Maritim (Babinpotmar) dari Angkatan Laut, Bintara Pembina Potensi Dirgantara (Bhabinpotdirga) dari Angkatan Udara, dan didampingi Bintara Pembina Desa (Babinsa) dari Angkatan Darat.
"Di setiap atau masing masing Pospam, kami juga telah mengerahkan personel minimal tiga orang, untuk membantu pelaksanaan pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah," tuturnya.
Sebagai informasi beberapa beberapa Pos Ketupat Rinjani 2021 yang dikunjungi di antaranya Posyan Pelabuhan Penyeberangan Lembar, Pos Terpadu Bandara Internasional Lombok (BIL), Posyan Kopang-Lombok Tengah, Pospam Jenggik-Lombok Timur, dan berakhir di Posyan Pelabuhan Penyeberangan Khayangan-Lombok Timur.
Selain itu sejak diterbitkannya Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia (Permenhub RI), Nomor 13 Tahun 2021 tertanggal 5 April 2021 diketahui otoritas pelabuhan bersama instansi terkait berhasil memaksa dua unit kendaraan roda empat dan enam unit kendaraan roda dua berputar balik. Termasuk 11 orang calon penumpang dipaksa tidak melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Padangbai, Bali.
![]() |
Selain itu dilaporkan terdapat penurunan pergerakan pemudik yang masuk dan keluar dari Pulau Lombok melalui Pelabuhan Lembar. Jumlah penumpang orang menurun drastis hingga 93 persen dan penurunan logistik sebanyak 45 persen. Pun terkait kedatangan pekerja migran (TKI) dari luar negeri tetap diterapkan atau sesuai aturan dan SOP yang telah ditetapkan, serta berkoordinasi dengan BP2MI dalam validasi data.
Sementara di Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur dilaporkan sebanyak 4 unit kendaraan roda empat dan 42 unit kendaraan roda dua yang tidak diizinkan melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Poto Tano, Pulau Sumbawa, karena gagal menunjukkan dokumen dan atau persyaratan lainnya.
Simak juga video 'Epidemiolog Jabarkan Kunci Pencegahan Cluster Corona Lebaran':