Mantan juru bicara (Jubir) KPK Febri Diansyah kembali berbicara perihal tes alih status pegawai KPK yang kontroversial. Kali ini, Febri menyinggung sosok Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK, Giri Suprapdiono.
Tentang Giri Suprapdiono disampaikan Febri melalui akun Twitter @febridiansyah, Selasa (11/5/2021). Febri juga mengunggah foto Giri sedang memegang bingkai berisi piagam penghargaan dari Lembaga Administrasi Negara (LAN).
"Kalau ini, Giri Suprapdiono, Direktur Sosialisasi & Kampanye Antikorupsi KPK. Desember 2020 menerima penghargaan Makarti Bhakti Nagari award. Lulusan terbaik pelatihan kepemimpinan nasional II angkatan XVII di LAN," tulis Febri, seperti dilihat pukul 12.04 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang ia masuk list 75, dikabarkan tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan," imbuhnya.
![]() |
Febri turut me-mention akun Twitter Giri. Mantan peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) itu menyebut Giri kini terancam tersingkir dari KPK karena adanya tes alih status pegawai KPK menjadi aparatur sipil negara (ASN)
"@girisuprapdiono, mengabdi di KPK sejak 2005. Menerima sejumlah Penghargaan. Menjadi narasumber tentang wawasan kebangsaan & Antikorupsi di: SESKOAD, Lemhanas, sespim Polri dan Intelstrat BIN & ITB," begitu tweet Febri.
"Sekarang ia terancam disingkirkan dari KPK karena Tes Wawasan Kebangsaan kontroversial," sambung dia.
Seperti diketahui, nama Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK Giri Suprapdiono masuk daftar 75 pegawai yang tidak memenuhi syarat dalam tes alih status pegawai KPK. Giri menyebut ada yang tak ingin 75 pegawai ini melanjutkan pemberantasan korupsi di KPK.
"Jadi saya berkeyakinan bahwa hasil tes itu sebenarnya tidak signifikan, tapi kemungkinan kami-kami ini tidak diinginkan untuk melanjutkan pemberantasan korupsi di republik ini," ujar Giri dalam diskusi virtual Polemik, Sabtu (8/5).
Simak Video: Abraham Samad Duga Ada Skenario di Balik Tes TWK KPK