Polisi merancang sejumlah strategi buntut dari pemudik yang menerobos pos penyekatan di Kedungwaringin, Bekasi, Jawa Barat. Polda Metro Jaya menambah jumlah personel.
Diketahui, beredar video soal penerobosan pos penyekatan pemudik di Pos Tanjung Pura, Karawang. Polisi mengakui hal itu terjadi lantaran jumlah personel tidak sepadan dengan jumlah pemudik.
"Pada saat kejadian penerobosan, itu dikarenakan jumlah personel tidak sebanding dengan jumlah pemudik," kata Kapolres Karawang AKBP Rama Samtama Putra melalui Kasi Humas Polres Karawang Ipda Budi saat dimintai konfirmasi, Sabtu (8/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rama mengatakan para pemudik tersebut menerobos dengan cara melawan arus saat diimbau putar balik oleh petugas. Peristiwa itu terjadi pada dini hari pukul 00.05 WIB, Sabtu (8/5). 100 dan 500 pemudik lolos dari penyekatan.
![]() |
Karena peristiwa ini, polisi menambah jumlah personel. Diharapkan banyaknya personel yang berjaga dapat meminimalisir pemudik yang menerobos penyekatan.
"Di pintu-pintu arteri yang memang banyak dilalui pemudik sepeda motor saat ini sudah ditambah pasukan, melalui penyekatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi. Itu sekarang sudah 180 personel di sana," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo kepada wartawan di GT Cikarang Barat, Jawa Barat, Minggu (9/5/2021).
Sambodo menerangkan 180 personel itu dikerahkan khusus untuk menghalau para pengguna sepeda motor yang mencoba untuk mudik. Sambodo mengakui masih banyak masyarakat yang ingin menerobos pos penyekatan agar bisa mudik ke kampung halaman.
"Khusus untuk mengawal para pemudik yang menggunakan sepeda motor, walaupun memang banyak masyarakat tetap masih mencoba untuk melewati atau untuk mudik," tuturnya.
Tonton video 'Saat Pemudik Blokade Jalan-Lawan Arus di Penyekatan Bekasi-Karawang':
Namun, pemudik tetap diloloskan polisi. Simak di halaman berikutnya
Pemudik menumpuk, polisi buka penyekatan
Pemudik menumpuk di perbatasan Karawang-Bekasi, pada Minggu (9/7) malam. Mereka memaksa polisi membuka penyekatan.
Pantauan detikcom, pemotor pun diperbolehkan melintas ke arah Karawang. Polisi yang tadinya menyekat dengan barrier plastik oranye akhirnya membuka.
Para pemudik sorak sorai menyambutnya. Mereka bahkan mengucapkan terima kasih.
"Terima kasih Pak Kapolres," kata pemotor kepada Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan yang berada di lokasi.
Mereka pun jalan sembari berteriak dan bersahut-sahutan klakson. Bahkan, ada pula dari mereka yang bertepuk tangan.
Penjelasan Kapolres
Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan memberikan diskresi untuk meloloskan ratusan pemudik yang tertahan di penyekatan Kedungwaringin, Bekasi, Jawa Barat. Hendra mengatakan jika keputusan itu tidak diambil, pos penyekatan ini akan timbul kerumunan yang berpotensi penularan virus Corona (COVID-19).
"Ya artinya karena ini terlalu padat dan juga kondisinya tadi tidak terlalu kondusif sehingga secara diskresi saya ambil kebijakan untuk dilepas, kita dengan koordinasi dengan yang lain, ini dinamika supaya juga tidak terlalu berkerumun dan ini juga berpotensi kalau terlalu banyak berkerumun berpotensi jadi penyebaran penyakit," kata Hendra kepada wartawan di Kedungwaringin, Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/5/2021).
"Memang dibuka ini karena sudah terlalu padat, antrean juga sudah hampir 5 km baik antrean motor maupun antrean mobil," imbuhnya.
Hendra memastikan penyekatan akan tetap dilakukan di pos berikutnya. Dia menegaskan kembali, para pemudik tidak akan lolos pada penyekatan selanjutnya.
"Jadi kita buka sementara namun kita koordinasi dengan Karawang, Purwakarta, Subang, Cirebon, daerah penyekatan lain untuk melakukan penyekatan kembali, tidak berarti kita lepas disini, disana tidak disekat ya," kata Hendra.