Epidemiolog Soroti Kedatangan WN China Saat Larangan Mudik: Tak Konsisten

Epidemiolog Soroti Kedatangan WN China Saat Larangan Mudik: Tak Konsisten

Annisa Steviani - detikNews
Minggu, 09 Mei 2021 06:20 WIB
Mulai 1-14 Januari 2021, warga negara asing (WNA) dilarang masuk Indonesia. Begini kondisi di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jumat (1/1/2021).
Terminal 3 Bandara Soetta (Foto: Grandyos Zafna)
Jakarta -

Pakar epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman, menyoroti kedatangan warga negara (WN) China di RI di tengah kebijakan larangan mudik. Dicky menyebut upaya pemerintah dalam pengendalian Covid kontradiktif dan tidak konsisten.

"Ini kontradiktif dengan upaya pembatasan, jadi ini kita jadi kaya tidak konsisten, kasus impor itu kan berbahaya," kata Dicky, kepada wartawan, Sabtu (8/5/2021).

Dicky prihatin dengan hal itu. Padahal menurutnya, kondisi kasus Corona di dunia sedang memburuk. Kedatangan WN China itu menurutnya sangat berbahaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini prihatin saya kira, dalam situasi dunia ini yang lagi memburuk, artinya kalau memburuk ya tidak ada bedanya China mau manapun itu sama, Australia yang jauh lebih baik dari China pengendaliannya itu pun sangat beresiko," ujarnya.

Dicky mengatakan pemerintah seharusnya memperkuat pembatasan dengan tidak menerima kedatangan warga dari negara manapun. Dia menilai pemerintah juga harus berempati dengan pengorbanan masyarakat yang rela tidak mudik demi mematuhi kebijakan.

ADVERTISEMENT

"Oleh karena itu, kita harus sangat memperkuat screening masuk ini dari manapun, dari negara manapun. Setiap negara itu pasti potensi bawa virus baru. Pintu masuk beberapa negara yang masih kita buka ini tentu berisiko sekali," ujarnya.

"Yang juga harus diketahui tidak adanya empati institusi pemerintah. Di mana kita tau ada pembatasan di dalam negeri, masyarakat dilarang mudik, itu mereka melakukan dengan kesadaran dan ada juga pengorbanan di situ. Di sisi lain jangan sampai pemerintah melonggarkan adanya orang keluar masuk dalam situasi di dalam sedang ada pembatasan. Apalagi dari luar, kecuali dia diplomat , tapi kalau pekerja ya jangan dulu lah karena ini berisiko sekali," lanjut Dicky.

Lihat Video: Penjelasan Imigrasi Soal Video WNA China Tiba di Bandara Soetta

[Gambas:Video 20detik]



Dia mengatakan China belum termasuk negara dengan kasus Covid terkendali. Dicky menilai potensi masuknya virus Corona varian baru akan tetap ada.

"China itu belum kategori yang terkendali, dalam potensi mereka membawa varian itu akan tetap ada. Oleh karena itu sebabnya di tengah situasi ini harus berempati, jangan sampai masyarakat merasa saya mematuhi kebijakan kok tapi di atas longgar. Jadi tidak etis, kesan empati tidak ada. Ini suatu yang memprihatinkan dan berbahaya," ujarnya.

Sementara, epidemiolog UI Iwan Ariawan, menyarankan pemerintah untuk menutup semua pintu bagi negara lain, kecuali ada keperluan diplomatik. WNI yang pulang dari luar negeri harus dikarantina 14 hari.

"Dalam kondisi saat ini, paling baik menutup perbatasan internasional, tidak boleh ada orang asing datang kecuali untuk keperluan khusus (seperti diplomatik, kemanusiaan). Warga negara Indonesia yang pulang dari luar negeri harus dikarantina 14 hari dan test PCR untuk menjamin mereka tidak terinfeksi Covid-19," ujarnya.

"Jika perbatasan internasional tidak ditutup, semua orang yang datang dari luar negeri harus dikarantina 14 hari pada lokasi yang ditunjuk dan diawasi pemerintah. Saat karantina, mereka harus di dalam kamar saja, tidak boleh keluar dari kamar. Mereka hanya boleh keluar dari karantina setelah 14 hari dan hasil pemeriksaan PCR negatif," lanjut Iwan.

Iwan lantas mencontohkan Australia yang menutup perbatasan internasional. Sehingga saat ini Australia bisa mempertahankan transmisi lokal.

"Australia melakukan kebijakan penutupan perbatasan internasional dan karantina, sampai saat ini mereka berhasil mempertahankan tidak ada transmisi lokal di populasi," ujarnya.

Diketahui, belakangan ini RI kerap kedatangan WN China. Pada Selasa (4/5) sebanyak 85 WNA China dan 3 WNI tiba di Terminal 3 Kedatangan Internasional Bandara Soekarno-Hatta. Kemudian pada Jumat (6/5) masuk lagi 46 WNA China yang juga tiba di Bandara Soetta. Kemudian Sabtu (8/5) datang lagi 160 WN China.

Halaman 2 dari 2
(eva/eva)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads