3 Orang Sebar Seruan Demo Bikin Macet Tol, Apa Motivasi Mereka?

3 Orang Sebar Seruan Demo Bikin Macet Tol, Apa Motivasi Mereka?

Yogi Ernes - detikNews
Sabtu, 08 Mei 2021 14:38 WIB
Poster
Iustrasi (Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta -

Tiga orang pria inisial ES (33), AA (34), dan BES (39) diamankan polisi setelah diketahui menyebarkan masif pesan hasutan demo untuk membuat macet jalan tol. Padahal saat ini adalah masa-masa larangan mudik Lebaran. Motivasi ketiganya menyebarkan pesan tersebut pun terungkap.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan ketiganya hanya iseng meneruskan pesan berantai tersebut. Ketiga pelaku bahkan tidak mengetahui detail isi aksi yang mereka sebarkan.

"Motif dari ketiga orang tersebut hanya meneruskan posting-an yang didapat dari WhatsApp group ke WhatsApp group lainnya. Mereka tidak mengetahui secara detail terkait kegiatan tersebut," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus dalam keterangan yang diterima detikcom, Sabtu (8/5/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yusri kemudian membeberkan masing-masing peran dari ketiga pelaku. Pelaku ES diketahui mengirimkan pesan ajakan membuat macet di tol ke enam grup WhatsApp berbeda.

Pelaku ES diketahui mengirimkan pesan itu mulai dari grup WhatsApp Travel Pantura Selatan, KDTI, Travel Lintas Provinsi, AJPI Nusantara 1, AJPI Korwil Jabodetabek, dan AJPI Nusantara 2.

ADVERTISEMENT

"ES inilah yang mengirim pesan berisi ajakan berkumpul atau demonstrasi pelaku usaha transportasi untuk membuat kemacetan di tol," ungkap Yusri.

Kepada polisi, pelaku ES mengaku menyebarkan pesan tersebut setelah menerima pesan serupa dari pelaku AA. Yusri mengatakan pelaku AA menuliskan pesan provokatif itu di grup WhatsApp bernama Paguyuban Kresna.

Selanjutnya, ada empat grup WA yang menjadi tempat penetasan hasutan itu:

Simak juga 'Viral Tank TNI Halau Pemudik, Faktanya untuk Latihan':

[Gambas:Video 20detik]



Dari hasil pemeriksaan petugas, setidaknya ada empat grup WhatsApp yang menjadi tempat pelaku AA mengirimkan pesan hasutan tersebut. Saat ditelisik lebih jauh, pelaku AA mengaku menerima pesan itu dari pelaku BES.

Polisi pun kemudian berhasil mengamankan pelaku BES. Pelaku tersebut mengaku turut menyebarkan pesan provokatif itu ke dua grup WhatsApp yang berbeda.

"Menurut keterangan BES pesan itu didapat dan kemudian disalin dari WhatsApp group dari Saudara R. Saat ini nomor handphone R dalam posisi off dan menggunakan registrasi abal-abal," ungkap Yusri.

Kasus itu terungkap dari adanya tangkapan layar percakapan grup WhatsApp yang memuat pesan dari para pelaku. Isi pesan itu meminta kepada para sopir travel turun ke jalan melakukan demo hari ini.

"Ayo kita gaungkan dan persiapkan untuk gerakan tanggal 8 Mei. Seluruh travel Sumatera yang lintas Jakarta, Pulau Jawa dan Bali, kita kumpul di Simpang 3 Jalan Pertemuan Lintas Pantai Timur dan Lintas Tengah (pom bensin yang tutup). Dimulai jam 8 pagi pergerakan ke Pelabuhan Bakauheni pukul 13.00 WIB," demikian bunyi pesan seruan pelaku dari foto tangkapan layar yang diterima detikcom, Sabtu (8/5/2021).

Di wilayah Jakarta sendiri, ajakan melakukan aksi akan dipusatkan di rest area Km 19. Para pelaku aksi tersebut disebut berniat melakukan mogok massal dan melumpuhkan lalu lintas di area tersebut.

"Untuk area Jakarta titik kumpul di Km 19 rest area. Kita akan buat kemacetan di tol," petikan bunyi pesan tersebut.

Lebih lanjut isi pesan tersebut pun meminta aksi demonstrasi di jalan tol ini dilakukan oleh para pelaku usah transportasi lainnya. Pesan tersebut pun memuat tagar berisi ajakan untuk melakukan mudik Lebaran 2021.

"Untuk rekan-rekan seperjuangan yang lainnya, silakan koordinasi dengan teman-teman di masing-masing kota atau domisili. Kita serempak demo bersama pelaku usaha transportasi. Ayo gaungkan dan gerakkan #AYO_BEBAS_MUDIK_2021," ucap isi pesan tersebut.

Halaman 2 dari 2
(ygs/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads