Pekanbaru - Pemilik warnet di Pekanbaru punya gawean anyar: menghapus file-file gambar syur yang biasa disimpan pelanggannya di komputer sewaan itu. Cache alamat maupun isi situs porno yang tertinggal juga dibersihkan.Aksi bersih-bersih ini mereka lakukan sebagai antisipasi rencana Poltabes Pekanbaru merazia dan menangkap siapa saja yang mengakses situs porno."Saya terpaksa menghapusi semua foto porno yang tertinggal di komputer. Sebab sudah kebiasaan ada saja orang yang
ninggalin foto porno di dalam komputer," kata Inal, penjaga warnet
3Net di Jl Teuku Umar, Pekanbaru pada detikcom, Jumat (10/3/2006).Aksi bersih-bersih itu dilakukan Inal kalau warnet sedang lowong. "Kalau lagi sepi, ya saya hapus-hapus," ujar pria 25 tahun ini.Selain bersih-bersih, Inal juga memasang pengumuman larangan membuka situs porno di meja-meja komputernya. Tulisan yang tertempel berbunyi
Dilarang keras membuka situs yang berbau pornografi. Kami 3net tidak bertanggung jawab apabila kedapatan membuka situs porno ataupun membawa disket/flashdisk yang berisi pornografi dari luar. Terimakasih. Nah, untuk meyakinkan para pelanggannya, di samping lembaran pengumuman itu juga ditempel berita detikcom yang berjudul
Awas! Membuka Situs Porno Akan Ditangkap Polisi."Ini sengaja kami tempel katena takut ada razia polisi. Daripada kami yang kena, lebih baik dari awal kita melarang pelanggan. Jujur saja, kami takut kalau razia benar-benar dilakukan polisi," kata Inal.Inal menjelaskan, memang baru kali ini pihaknya melarang keras pelanggan membuka situs bokep. Hal ini terpaksa dilakukannya karena isu razia polisi sangatlah santer terdengar."Kalau dulu di warnet ini memang bebas. Kita tidak pernah melarang
user untuk membuka situs porno. Silakan saja buka, yang penting mereka bayar ama kita. Tapi sekarang, kita harus melarang keras. Pokoknya siapa yang tertangkap polisi, ya itu urusan dia sendiri," kata Inal sambil mesam-mesem.
(nrl/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini