Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Bali memanggil penyelenggara dan sponsor acara kelas orgasme di Ubud. Kemenkumham Bali akan memeriksa penyelenggara dan sponsor terkait acara kelas orgasme.
"Yang bersangkutan juga rencananya kami panggil hari ini, tanggal 7 ini, nanti mudah-mudahan yang bersangkutan segera datang bersama sponsornya," kata Kakanwil Kemenkumham Bali Jamaruli Manihuruk dalam keterangannya, Jumat (7/5/2021).
Namun Jamaruli tak menyebutkan identitas pihak penyelenggara dan sponsor acara tersebut. Dia hanya menegaskan akan memberikan keterangan lebih lanjut setelah penyelenggaraan dan sponsor tersebut datang ke Kanwil Kemenkumham Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti akan kami berikan klarifikasi lebih jauh dari hasil pemeriksaan atau dimintain keterangan kepada yang bersangkutan," kata dia.
Baca juga: 'Kelas Orgasme' di Bali Bikin Heboh Lagi |
Jamaruli mengatakan, terkait pelaksanaan kelas orgasme tersebut, pihaknya telah menurunkan tim untuk mengecek ke lokasi. Menurut tim yang terjun ke lokasi, tempat yang rencananya bakal dijadikan kelas orgasme tersebut sudah ditutup. Iklan mengenai kelas orgasme itu juga sudah tutup sebulan yang lalu.
"Pelaksanaan kegiatan tersebut seharusnya dilaksanakan besok hari tanggal 8 Mei, tapi karena sudah dikatakan ditutup ya sudah berarti iklan tersebut sudah tidak benar," terang Jamaruli.
Simak video 'Belasan Remaja Putri di Kendari Jual Diri Lewat Aplikasi HP':
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Untuk diketahui, masyarakat kembali dihebohkan dengan adanya penawaran kegiatan 'kelas orgasme' di Bali. Acara itu ditawarkan melalui situs eventbrite dengan tagline 'Tantric Full Body Orgasm'.
Kelas orgasme ini rencananya dilaksanakan pada 8 Mei 2021 dari pukul 10.00-18.00 Wita. Hingga saat ini belum diketahui identitas penyelenggara kelas orgasme tersebut. Namun, yang pasti, acara itu bakal dilaksanakan di Karma House Tattoos, tepatnya di Jalan Penestanan Nomor 8, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali.
Dalam penawaran yang ditulis melalui situs tersebut, kelas orgasme ini juga bakal dibuatkan video. Video yang dibuat akan digunakan untuk memasarkan acara tersebut di Eropa.
Di situs tersebut, disebutkan acara diselenggarakan oleh Intimacy Unleashed.
Isu mengenai penyelenggaraan 'kelas orgasme' ini bukan pertama kali di Bali. Sebelumnya, pada Maret lalu, warga negara asing (WNA) berkebangsaan Australia bernama Andrew Barnes juga berencana menggelar bisnis serupa.
Praktik tersebut rencananya dilaksanakan di Vila Suara Sidhi, yang berlokasi di Desa Lod Tunduh, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. Acara tersebut memasang tarif kepada peserta sebesar USD 600 atau setara dengan sekitar Rp 8 juta. Namun akhirnya kegiatan tersebut akan dibatalkan karena sudah menjadi sorotan publik.