Penyekatan kendaraan pemudik di jalur tikus, yakni di Jembatan Siphon Cibeet, Karawang, Jawa Barat, telah dilakukan sejak pagi tadi. Adanya penyekatan membuat antrean kendaraan sempat mengular hingga 2 km.
"Paling tadi siang maksimal 2 km. Terus saat ini agak padat karena sebagian besar di sini karyawan, jam 5 sore jam pulang. Jadi dipastikan jalur Cibeet ini akan padat. Sampai jam 7 malam biasanya," kata Perwira Pengendali Penyekatan di Jembatan Cibeet Karawang, Ipda Andi Sabri, kepada wartawan di lokasi (6/5/2021).
Dia menjelaskan, jembatan ini merupakan perbatasan antara Karawang dan Cikarang, Bekasi. Oleh karena itu, pihaknya melakukan penyekatan di jalur ini karena kerap digunakan pemudik sebagai jalan alternatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sering dipakai kalau misal jalur provinsi jalur utama itu ditutup. Kayak Tanjungpura, jalur Tol Karawang Barat, Karawang Timur, Dawuan, Cikampek, mereka tahu itu ditutup dia akan cari jalan tikus," ucapnya.
"Kalau di sini jalurnya dari Jakarta-Bekasi semua bisa masuk lewat sini. Karena kan alternatifnya Cikarang. Untuk tujuan Bandung, Jawa Tengah, Jawa Timur semua bisa," tambahnya.
Dia menyebut hingga sore hari penyekatan, sebanyak delapan orang pemudik diputar balik. Menurutnya, mereka hendak mudik ke Yogyakarta dan Brebes.
"Dari pagi sampai saat ini, kendaraan roda 4 yang kita putarbalikkan sebanyak 4 unit kendaraan dengan jumlah pemudik sekitar 8 orang," ujarnya.
Pantauan detikcom di lokasi pukul 17.30 WIB, kendaraan yang berpelat mobil selain Karawang diberhentikan polisi. Mereka menjalani cek suhu tubuh hingga kelengkapan dokumen perjalanannya. Macet kendaraan diperkirakan sampai 300 meter.
Mereka yang kedapatan hendak mudik akan dimintakan sejumlah dokumen yang menjadi syarat perjalanan saat larangan mudik berlaku. Jika tidak memiliki persyaratan itu terpaksa harus memutarbalikkan kendaraannya kembali ke arah Cikarang.
(fas/idn)