Sejumlah kantor PO bus antarkota antarprovinsi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dipadati pemudik hari ini. Kepadatan terjadi menjelang pemberlakuan larangan mudik oleh pemerintah, yang berlaku mulai Kamis (6/5) besok.
Seperti pantauan detikcom di salah satu kantor PO bus di Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Rabu (5/5/2021), aktivitas penumpang terlihat padat. Mereka mempersiapkan pulang ke kampung halaman mengingat larangan mudik berlaku mulai besok.
"Kita sendiri hari ini ada delapan unit bus yang kita berangkatkan. Jadi maksimal kita kisaran 280-300 penumpang (pada hari ini) karena ada 1 unit bus yang kapasitasnya sampai 46 orang," jelas petugas salah satu perwakilan bus, Toding, kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Toding mengungkapkan 300 penumpang yang diberangkatkan menggunakan delapan bus pada hari ini meningkat 100 persen jika dibanding hari sebelumnya. Sebab, pada hari-hari sebelumnya, pihaknya hanya memberangkatkan empat bus saja.
"Jadi mulai padat itu tanggal 3, 4, dan hari ini. Jadi misal kalau rutinnya kita pakai empat unit bus, sekarang delapan unit. Jadi peningkatannya 100 persen, kan," jelas Toding.
Toding tak menampik bahwa masyarakat mencoba pulang ke kampung halaman masing-masing selagi larangan mudik baru berlaku besok.
"Jadi kita berangkatkan semua karena kita ikuti anjuran pemerintah antisipasi (razia mudik) masuk lintas kabupaten, pukul 00.00 besok. Makanya itu yang kita hindari," kata Toding.
"Pengamatan saya, pemerintah masih bagus beri warning jauh sebelumnya, masyarakat bisa jalan akal," jelasnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Sementara itu, seorang pemudik bernama Rial (19), mengaku pulang hari ini karena sudah mengetahui jauh hari bahwa larangan mudik mulai berlaku besok.
"Iya, saya pantau, katanya kalau sudah jam 00.00, semua perbatasan dijaga. Jadi pilih (pulang) hari ini. Jadi hari ini berangkat diusahakan pukul 00.00 sampai di kampung, " jelas remaja asal Toraja tersebut.
Seorang pemudik asal Toraja lainnya, Nela (22), juga mengaku memanfaatkan hari ini sebagai peluang terakhir pulang kampung menjelang Lebaran. Saat disinggung apakah tak takut membawa virus ke kampung, Nela mengaku cukup khawatir tapi tetap memilih pulang.
"Sebenarnya agak takut sih. Kalau aku ya rada takut, cuma aku ngeresa sudah ngikutin protokol dan aku juga sehat, fit-fit aja. Jadinya aku mau pulang gitu," kata Nela dalam kesempatan terpisah.
![]() |
Nela, yang mengaku mahasiswa tingkat akhir di Jakarta, pulang ke Makassar sejak Desember 2020 karena tak ada perkuliahan offline sejak ada kasus Corona (COVID-19) di Indonesia. Karena kasus Corona tak kunjung usai, dia pun memilih pulang ke kampung halaman.
"Jakarta ke Makassar itu Desember, terus kejebak di sini. Terus mau balik ke Toraja sekarang," katanya.
Saat disinggung alasan lain nekat pulang, Nela mengaku rindu keluarga dan akan memanfaatkan masa sekarang.
"Rindu kampung halaman. Kangen keluarga juga kan. Soalnya, ini buka tanggal 18 kan (modal transportasi baru dibuka lagi). Dan agak jauh waktunya kan. Jadi manfaatin waktunya sama keluarga di sana," katanya.