Isu Penyidik Tertentu Dijegal, PPP Minta Tes ASN KPK Transparan

ADVERTISEMENT

Isu Penyidik Tertentu Dijegal, PPP Minta Tes ASN KPK Transparan

Isal Mawardi - detikNews
Rabu, 05 Mei 2021 05:16 WIB
Arsul Sani (Rahel/detikcom)
Foto: Arsul Sani (Rahel/detikcom)
Jakarta -

Penyidik senior KPK Novel Baswedan mendengar kabar ia dan penyidik jempolan lainnya tidak lolos menjadi pegawai KPK melalui tes alih status sebagai aparatur sipil negara (ASN). Waketum PPP, Arsul Sani, meminta KPK transparan terkait tes ASN tersebut.

Arsul Sani mulanya berkomentar terkait tes alih status pegawai KPK itu tidak transparan sehingga memunculkan isu-isu tertentu. Salah satunya isu yang menyebut tes ASN tersebut sebagai usaha untuk menjegal penyidik tertentu.

"Munculnya isu bahwa proses alih status pegawai KPK menjadi pegawai ASN dipergunakan untuk menyingkirkan sejumlah orang tertentu ini adalah karena proses tersebut tampaknya tidak cukup transparan," kata Arsul kepada detikcom, Selasa (4/5/2021).

Arsul berpendapat seharusnya tes ASN itu diiringi dengan informasi yang terbuka dan detail. Selain itu, penyelenggara seharusnya mengakomodasi pertanyaan-pertanyaan pegawai KPK soal tes tersebut.

"(Jika transparan) maka tuduhan di atas akan lebih dapat diminimalisir. Oleh karena itu kami meminta kepada KPK dan juga instansi terkait dengan proses alih status pegawai KPK seperti BKN (Badan Kepegawaian Nasional) dan KemenPAN-RB untuk menjelaskan baik kepada pegawai KPK yang mengikuti maupun publik mengenai seluruh proses, tahapan dan sistem penilaian atau evaluasi yang diterapkan," jelasnya.

Gedung baru KPKGedung baru KPK (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)

Arsul menyakini kecurigaan publik dapat diredam bila proses tes alih status pegawai KPK transparan. Dia mengatakan jika tidak transparan maka berpotensi memunculkan prasangka negatif.

"Sehingga ketiadaan transparansi atau penjelasan yang memadai di ruang publik akan memberi ruang untuk berkembangnya prasangka-prasangka negatif terhadap bukan saja KPK tapi juga pemerintahan Presiden Jokowi," lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, Novel Baswedan mengaku mendengar kabar tidak lolosnya sejumlah pegawai KPK melalui tes alih status sebagai ASN. Novel sendiri juga sebagai bagian dari pegawai yang tidak lolos.

"Cuma itulah aku paham. Tapi nanti, begitu disampaikan itu benar, baru bisa dikonfirmasi, kan. Tapi rasanya kayak begitu sih," kata Novel, Selasa (4/5).

"Mereka maunya begitu tapi itu kan sudah lama, upaya-upaya cuma yang berbeda yang diduga berbuat pimpinan KPK sendiri, kan lucu," imbuhnya.

Sekjen KPK Cahya Hardianto Harefa merespons kabar pemecatan pegawainya yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK). Cahya memastikan hasil asesmen TWK masih tersegel.

"Saat ini hasil penilaian asesmen TWK tersebut masih tersegel dan disimpan aman di Gedung Merah Putih KPK dan akan diumumkan dalam waktu dekat sebagai bentuk transparansi kepada seluruh pemangku kepentingan KPK," kata Cahya dalam keterangan tertulis, Selasa (4/5).

Lihat juga Video: Pegawai KPK Beralih Jadi ASN, Novel Baswedan Kabarnya Disingkirkan

[Gambas:Video 20detik]



(isa/jbr)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT