Sepak Terjang Tim Satgassus Pengungkap 1,2 Ton Sabu Jaringan Timteng

Sepak Terjang Tim Satgassus Pengungkap 1,2 Ton Sabu Jaringan Timteng

Tim detikcom - detikNews
Senin, 03 Mei 2021 17:33 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Kepala BNN Kepala BNN RI Komjen Pol Petrus Reinhard Golose menunjukkan barang bukti sabu di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Rabu (28/4/2021). Kepolisian berhasil mengamankan 2,5 Ton Sabu senilai Rp 1,5 T jaringan internasional.
Foto: Polri amankan 2,5 ton sabu jaringan Timur Tengah (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Mabes Polri mengungkap 2,5 ton sabu jaringan Timur Tengah baru-baru ini. Pengungkapan ini merupakan terbesar dalam sejarah Polri.

Kasus ini diungkap oleh tim gabungan Satgas Khusus Merah Putih dan Direktorat IV/Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri. Khusus Satgassus menangkap jaringan 1,2 ton sabu yang dikendalikan oleh WN Nigeria Onkonkwo Nonso Kingsley alias KMK.

Tim ini dipimpin oleh Kasatgas Irjen Ferdy Sambo, Irjen Fadil Imran dan Irjen Nico Afinta, kemudian Kasubsatgas Kombes Herry Heryawan, Kombes Mukti Juharsa dan Kombes Hanny Hidayat dan pelaksana lapangan Kompol Malvino Edward Siregar, tim Satgassus menangkap 1,2 ton dari jaringan Timur Tengah yang dikendalikan oleh WN Nigeria Onkokwo Nonso Kingsley alias KMK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan kali ini saja Satgassus mengungkap jaringan narkoba. Sebelumnya, tim yang dipimpin Ferdy Sambo dan Herry Heryawan juga pernah mengungkap 1 ton sabu di Hotel Mandalika, Anyer, Banten pada Mei 2017 lalu.

Dalam kasus ini, tim Satgassus menangkap 7 orang ditangkap. Ketujuhnya telah disidang dan divonis hukuman mati.

ADVERTISEMENT

Satgassus juga pernah mengungkap 288 Kg sabu pada Januari 2020 di Pagedangan Banten. Sebanyak 3 orang kurir saat itu tewas ditembak karena melakukan perlawanan.

Tidak hanya itu saja, Satgassus juga pernah mengungkap 800 Kg sabu pada Mei 2020 di Taktakan, Serang, Banten. Dua orang pelaku divonis hukuman mati.

Prestasi lainnya yang ditorehkan oleh tim pimpinan Ferdi Sambo dan Herry Heryawan ini juga pernah mengungkap 400 Kg sabu pada Juni 2020 di Sukabumi, Jawa Barat. 13 Orang pelaku divonis hukuman mati.

Pada Desember 2020 lalu, tim Satgassus juga megungkap 200 Kg sabu di Banda Aceh dan Petamburan, Jakarta Pusat. Delapan pelaku dari jaringan ini masih dalam proses persidangan. Baru-baru ini, Satgassus juga mengungkap 1,2 ton sabu di Aceh Barat, Aceh pada 15 April 2021 lalu. Dalam kasus ini, Satgassus menangkap 10 orang pelaku.

Jaringan 1,2 ton sabu ini dikendalikan oleh terpidana mati, WN Nigeria Okonkwo Nonso Kingsley alias KMK alias John.

"Ada 7 orang berperan sebagai pengendali ini adalah S, AAM, KMK, AW, HG, A, dan M. Ini merupakan 7 orang yang berperan sebagai pengendali, dari mulai pergerakan sabu-sabu ini dari Afghanistan sampai rute titik koordinat yang sudah ditentukan oleh pemesan dan telah disepakati oleh si transporter dari Afghanistan," tutur Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto dalam jumpa pers, Rabu (28/4/2021).

Simak profil Tim Satgassus di halaman selanjutnya

Agus menambahkan jaringan ini melibatkan WN Nigeria dan Malaysia.

"Pada saat penangkapan tersebut, kita bisa amankan 1,2 ton sabu-sabu, ini agak berbeda dengan yang berasal dari jaringan Hong Kong, ini memang berasal dari Afghanistan, di mana melibatkan pelaku Nigeria, Malaysia, kemudian pelaku lokal yang sebagian dikendalikan dari lapas," imbuhnya.


Profil Tim Satgassus

Operasi ini merupakan bukti keseriusan Polri dalam memberantas narkoba. Kapolri Jenderal Listyo Sigit yang membentuk tim untuk penyelidikan berkomitmen untuk memberantas narkoba hingga ke akar-akarnya.

"Tidak ada toleransi bagi pelaku, bahkan anggota kalau kedapatan, maka akan diberikan tindakan tegas dan usut tuntas sampai akar-akarnya," kata Sigit dalam jumpa pers di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (28/4/2021).

Untuk itu, Sigit memerintahkan Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto untuk bekerja sama lintas sektoral guna mengungkap kasus narkoba jaringan internasional. Komjen Agus kemudian membentuk tim dengan Kasatgas Irjen Ferdi Sambo, Irjen Fadil Imran dan Irjen Nico Afinta.

Ferdy Sambo merupakan perwira tinggi Polri yang saat ini menjabat sebagai Kadiv Propam Polri. Sebelumnya, Ferdy Sambo menjabat sebagai Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri.

Karir Ferdy Sambo cukup menonjol. Lulusan Akpol 1994 ini pernah dipercaya sebagai Wakil Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya pada 2015.

Selanjutnya, Irjen Fadil Imran saat ini menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya. Lulusan Akpol 1991 ini sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur.

Sedangkan Irjen Nico Afinta saat ini menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur. Nico Afinta juga diketahui pernah terlibat dalam operasi pengungkapan narkoba 1 ton sabu di Banten semasa dirinya menjabat sebagai Direktur Narkoba Polda Metro Jaya.

Kesuksesan tim Satgassus juga tidak lepas dari peran Kombes Mukti Juharsa yang saat ini menjabat sebagai Direktur Narkoba Polda Metro Jaya. Sebelumnya, Mukti juga terlibat dalam pengungkapan 200 Kg sabu di Petamburan, Jakarta Pusat.

Sementara Kombes Herry Heryawan saat ini menjabat sebagai Direktur Penyidikan Densus 88 Antiteror Polri. Perwira menengah yang akrab disapa Herimen ini bukan orang baru di Densus. Sejak 2002, Herimen sudah terlibat dalam sejumlah operasi penangkapan teroris, di antaranya gembong teroris Noordin M Top.

Kasus menonjol lainnya yang pernah diungkap Herry Heryawan yakni pengungkapan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin di sebuah kafe di Jakarta Pusat. Saat itu, Ferdy Sambo merupakan Wadirkrimum Polda Metro Jaya dan Hery Heryawan adalah Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Kombes Hanny Hidayat juga terlibat dalam operasi ini. Hanny merupakan lulusan Akpol 1998 dan saat ini menjabat sebagai Direktur Narkoba Polda Jawa Timur.

Hanny adalah mantan Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok dan pernah menjabat sebagai Wakapolres Metro Jakarta Barat saat kerusuhan Mei 212.

Halaman 2 dari 2
(mea/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads