Panitia soal Kerumunan Maulid di Petamburan: Warga Yakin Corona Bisa Hilang

Sidang Kasus Kerumunan HRS

Panitia soal Kerumunan Maulid di Petamburan: Warga Yakin Corona Bisa Hilang

Dwi Andayani - detikNews
Senin, 03 Mei 2021 14:00 WIB
Sidang Habib Rizieq
Sidang Habib Rizieq yang ditampilkan di PN Jakarta Timur (Foto: Dwi Andayani/detikcom)
Jakarta -

Ali Alwi Alatas bin Alwi Alatas mengklaim sempat bertanya tentang alasan warga yang datang ke acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan yang bersamaan dengan pernikahan anak dari Habib Rizieq Shihab. Apa kata Alwi?

Hal itu terungkap dalam sidang dengan terdakwa Habib Rizieq di Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim). Ali Alwi yang juga sebagai terdakwa dalam perkara ini bersama-sama dengan Haris Ubaidillah, Ahmad Shabri Lubis, Idrus alias Idrus Al-Habsyi, dan Maman Suryadi, didudukkan sebagai saksi.

Saat acara yang digelar November 2020 itu, Ali Alwi bertindak sebagai salah satu panitia acara. Jaksa lantas menanyakan tentang kerumunan yang terjadi di Petamburan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masyarakat yang datang saat itu karena dari mana permintaan panitia atau bagaimana?" tanya jaksa pada Ali Alwi dalam sidang di PN Jaktim, Senin (3/5/2021).

"Kalau saya ketemu pada satu orang saya tanya, 'Saudara dari mana?' Dibilang dari Tangerang," jawab Ali Alwi.

ADVERTISEMENT

"Saya tanya, 'Kok dari Tangerang bisa datang? Tahu dari mana?' (Dijawab) 'Karena saya yakin katanya berkah maulid ini corona hilang'. Jadi kalau saya lihat warga ini karena keyakinan mereka hadir dengan harapan corona cepet hilang dari Indonesia, saya tanya sih gitu," imbuhnya.

Di tempat yang sama, Haris Ubaidillah yang didudukkan sebagai saksi menyebutkan berani mengadakan acara di tengah pandemi karena menurutnya banyak kegiatan serupa. Haris saat itu bertindak sebagai ketua panitia acara.

"Ada pertanyaan mengapa saya berani mengambil risiko untuk mengambil peringatan maulid, karena pada saat itu sebagaimana informasi saya banyak mendapat bahwasanya perkumpulan-perkumpulan seperti ini sudah ada jauh sebelum acara peringatan maulid yang kami laksanakan sehingga kami berani mengadakan acara maulid nabi tersebut," kata Haris.

"Ternyata sayang berjuta sayang, acara ini makin malam ternyata jemaah yang hadir makin banyak, ini di luar perkiraan kita. Karena mengingat jumlah jemaah itu semakin malam itu di luar kendali kita, akhirnya acara cuma kita tutup sampai jam ya setengah 12 atau jam 12 kita bubarkan," sambungnya.

(dwia/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads