Amalan 10 Hari Terakhir Ramadhan Ini Menjanjikan Bebas Api Neraka, Catat!

Amalan 10 Hari Terakhir Ramadhan Ini Menjanjikan Bebas Api Neraka, Catat!

Novia Aisyah - detikNews
Senin, 03 Mei 2021 10:50 WIB
Bulan ramadhan, lailatul qadar
Foto: Getty Images/iStockphoto/sofirinaja/Amalan 10 Hari Terakhir Ramadhan Ini Menjanjikan Bebas Api Neraka, Catat!
Jakarta -

Amalan 10 hari terakhir Ramadhan menjadi sesuatu yang paling diistimewakan masyarakat muslim dunia saat puasa. Bukan berarti selain 10 hari tersebut adalah momen yang tidak istimewa, tetapi ada alasan mengapa ibadah 10 hari terakhir di bulan Ramadhan ini harus diperjuangkan.

Melansir dari berbagai sumber, Nabi Muhammad SAW menjadikan 10 hari terakhir di bulan puasa sebagai yang terfavorit karena merupakan fase pembebasan dari api neraka. Bulan Ramadhan sendiri dibagi menjadi 3 fase yaitu 10 hari pertama, 10 hari kedua, dan 10 hari terakhir.

Adapun menurut buku Misteri Bulan Ramadhan karya Yusuf Burhanudin, fase pertama di bulan Ramadhan adalah fase rahmat dan kasih sayang Allah SWT. Kemudian fase 10 hari kedua adalah fase maghfirah atau fase ampunan Allah SWT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan fase ketiga adalah fase itqnun minan nar atau pembebasan dari api neraka.

Ada tiga amalan utama yang harus dilakukan pada 10 hari terakhir ini. Di antaranya adalah memperbanyak sedekah, mencukupi kebutuhan keluarga, dan berbuat baik pada karib-kerabat dan tetangga.

ADVERTISEMENT

Lalu, selain dengan tiga ibadah di atas, apa saja amalan 10 hari terakhir Ramadhan yang dapat menjadikan umat muslim terbebas dari api neraka?

Berikut amalan-amalan tersebut, menurut Kemenag Indonesia:

1. Memperpanjang ibadah salat malam

Nabi Muhammad SAW mencontohkan, untuk menghidupkan malam-malam di 10 hari terakhir, beliau serta para sahabat biasa sholat, zikir, dan melakukan berbagai ibadah lain hingga fajar.

Istilah menarik untuk hal ini adalah, lambung beliau dan para sahabat jauh dari tempat tidur.

Dalam menghidupkan malam-malam terakhir tersebut, beliau juga tidak berangkat sendirian, melainkan mengajak keluarganya.

2. Memperbanyak bersedekah

Nabi Muhammad SAW juga menyeimbangkan antara ibadah secara vertikal pada Allah SWT serta ibadah secara horizontal atau ibadah sosial.

Ibadah sosial yang dimaksud ini adalah dengan memperbanyak bersedekah, sebagaimana disebutkan dalam QS. As-Sajdah ayat 16:

تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ


Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa-apa rezeki yang Kami berikan.

Klik halaman selanjutnya

3. I'tikaf

I'tikaf adalah berdiam diri di dalam masjid untuk beribadah pada Allah SWT. Namun, dikarenakan pandemi COVID-19 yang masih berlangsung ini, Kemenag dalam laman resminya menyarankan agar i'tikaf dilaksanakan di dalam rumah.

Mereka melanjutkan, jika memang tetap ingin melakukan i'tikaf dalam masjid, maka harus mematuhi protokol kesehatan.

4. Tilawah Al Quran

Salah satu tradisi ibadah umat muslim dalam beribadah adalah mangkhatamkan Al Quran. Menkhatamkan atau menamatkan Al Qur'an memang membawa kepuasan tersendiri bagi masyarakat muslim, apalagi jika diakukan di dalam masjid.

Tilawah Al Quran sendiri merupakan ibadah yang bernilai keutamaan besar, meskipun sebenarnya tergolong ringan.

Amalan di 10 hari terakhir Ramadhan memang tak boleh dilewatkan. Mana yang sudah kamu lakukan, detikers?

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads