Mau Diambil Alih KPK, Polri Buka Lagi Kasus Korupsi Unibank

Mau Diambil Alih KPK, Polri Buka Lagi Kasus Korupsi Unibank

- detikNews
Rabu, 08 Mar 2006 19:15 WIB
Jakarta - Isu KPK akan mengambil alih kasus-kasus korupsi yang mandek di kepolisian membuat Mabes Polri rada gerah. File kasus korupsi pemilik Unibank Sukanto Tanoto pun kini dibuka lagi."Itu akan kita proses lagi, karena saat ini sedang kita pelajari," kata Direktur III Tindak Pidana Korupsi Mabes Polri Brigjen Pol Indarto usai bertemu pimpinan KPK di Gedung KPK, Jalan Veteran III, Jakarta, Rabu (8/3/2006).Indarto mengaku file kasus yang diduga merugikan negara Rp 3,7 triliun itu saat ini sudah ada di mejanya."Kasus itu kan sudah ada sebelum saya menjabat, dan kasus ini memang ditangani direktorat saya," ujarnya.Namun saat ditanya tujuan kedatangannya, apakah untuk membicarakan masalah tersebut, Indarto membantahnya. "Saya ke sini hanya untuk main-main," ujarnya.Kasus Sukanto yang diduga telah mengorupsi dana BLBI Rp 1,4 triliun dan Wesel Ekspor Berjangka (WEB) sebanyak Rp 2,3 triliun juga pernah dilaporkan ke KPK. Unibank diduga telah melanggar Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).Unibank dianggap sebagai pihak yang bertanggung jawab karena telah mengeluarkan ekspor fiktif dan mengajukan WEB dengan jaminan beberapa bank di luar negeri. Bank-bank itu didirikan di Kepulauan Cook. Bank itu antara lain, Far East Oriental Bank Limited yang berdiri pada 1998, dan East Asia Bank Limited yang berdiri pada 1997.Penunjukan opening bank yang menerbitkan letter of credit oleh importir ditengarai mencurigakan, karena bank yang ditunjuk dinilai tidak memiliki reputasi karena baru berdiri.Sukanto merupakan pemegang saham mayoritas Unibank. Sebagai pemegang saham mayoritas saat Unibank dibekukan 29 Oktober 2001, secara hukum Sukanto dapat dimintai pertanggungjawaban. (umi/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads