Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengevaluasi uji coba sekolah tatap muka terbatas. Kasubag Humas Disdik DKI Jakarta Taga Radja mengungkapkan antusiasme peserta didik menjalani sekolah tatap muka semakin meningkat.
"Jadi untuk evaluasinya dari bicara kehadiran siswa ini ada kenaikan yang signifikan. Kan mulai 7 April pembelajaran tatap muka itu ya dari sampai 21 April itu anak-anak yang hadir di PTM itu meningkat. Khususnya antusiasme pada siswa kelas 6, 9, dan kelas 12," kata Taga saat dihubungi, Selasa (27/4/2021).
Taga juga menyampaikan kehadiran tertinggi diraih oleh siswa SD, kemudian disusul oleh SMK dan SMP. Dia juga memastikan tidak ada temuan kasus positif COVID-19 di lingkungan sekolah DKI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas ini tidak ada laporan atau ditemukannya kasus terkonfirmasi positif COVID-19," tegasnya.
Selain itu, Taga menyinggung soal tidak adanya sekolah menegah atas (SMA) negeri yang berpartisipasi dalam pilot project sekolah tatap muka. Alasannya banyak yang tidak lolos tahapan assessment lantaran tak mendapatkan restu orang tua.
"Karena kemarin juga kan mereka isi assessment itu, tapi kan nggak pada lolos verifikasinya, gitu. Kan verifikasi itu yang nggak lolos karena izin dari orang tua," ucapnya.
"Bukan sarananya. Sarananya mah bagus, itu okelah. Itu kan utama didukung orang tua itu penting. Kalau khawatir, nggak bisa paksakan juga orang tua atau anak-anak," sambungnya.
Sejauh ini, Disdik DKI Jakarta juga mengkaji kemungkinan pilot project sekolah tatap mula tahap II pada 7-24 Juni mendatang. Nantinya, akan ada beberapa sekolah yang menjalani tahapan verifikasi hingga assessment untuk menambah jumlah sekolah yang ikut serta program ini.
"Untuk uji coba tahap kedua itu ada assessment tahap kedua tanggal 26 April sampai 4 Mei. Lalu ada verifikasi setelah di assessment itu kan diverifikasi tanggal 4-8 Mei. Lalu ada pelatihan tanggal 24 Mei sampai 4 Juni dan uji coba tahap II tanggal 7-24 Juni," jelasnya.
Taga mengatakan uji coba tahap II ini masih ditinjau ulang lantaran baru rencana.
"Belum dibahas sampai ke sana, itu baru time line rencana uji coba tahap kedua, nanti akan diinformasikan lebih lanjut. Masih bisa ditinjau ulang," kata Taga.
Berikut 6 poin utama evaluasi pembelajaran tatap muka pada 85 sekolah di Ibu Kota:
1. Selama uji coba, tidak ada terkonfirmasi kasus COVID-19
2. Tidak ada penolakan dari lingkungan sekolah dan juga dari lurah maupun puskesmas bahwa wilayah sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka tidak ada penolakan
3. Orang tua juga mengizinkan anaknya menjalankan pembelajaran tatap muka serta seluruh guru sudah divaksinasi.
5. Sekolah senantiasa melakukan protokol kesehatan yang ketat
6. Telah terjadi komitmen kerja sama di antara stakeholder terkait, yaitu sekolah puskesmas, Satpol PP, dan tokoh masyarakat.
Seperti diketahui, 85 sekolah di DKI Jakarta sudah memulai uji coba pembelajaran tatap muka hingga 29 April 2021 mendatang. Pemprov DKI Jakarta menyebut siswa antusias mengikuti uji coba itu.
(idn/idn)