Kisah Kopda Bintar 'Warisi' Tugas dari Ayah di KRI Nanggala-402

Kisah Kopda Bintar 'Warisi' Tugas dari Ayah di KRI Nanggala-402

Hermawan Mappiwali - detikNews
Selasa, 27 Apr 2021 14:00 WIB
Kopda (eta) Kharisma Dwi Bintarani alias Bintar (dok. Istimewa).
Kopda (eta) Kharisma Dwi Bintarani alias Bintar (dok. Istimewa)
Makassar -

Satu dari 53 awak KRI Nanggala 402 yang dinyatakan gugur di laut utara Bali adalah Kopda (eta) Kharisma Dwi Bintarani alias Bintar. Ayah Bintar, Bahtiar Rusli juga merupakan purnawirawan TNI Angkatan Laut yang dulunya bertugas di KRI Nanggala 402.

Bintar seakan menerima warisan ayahnya tugas di KRI Nanggala-402, meski akhirnya dia dinyatakan gugur di usia yang masih sangat muda, yakni 31 tahun.

"Khusus untuk Bintar ini, bapaknya juga kan angkatan laut sudah pensiun. Tapi dulu dia juga pernah tugas di kapal selam, di kapal (KRI) Nanggala 402 juga pernah tugas di situ," ujar tante Bintar, Nurhaenah Nurung Rulla, kepada detikcom, Selasa (27/4/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bintar sendiri memang lahir di keluarga besar tentara. Selain ayahnya, kakek Bintar yang bernama Sehu Daeng Taba merupakan seorang prajurit TNI Angkatan Darat (AD).

"Kami keluarga militer memang, saya punya bapak (Nuhung Ruppa) juga tentara, angkatan darat. Ketua Persatuan purnawirawan Abri (Pepabri) Gowa dulu," sebut Nurhaenah.

ADVERTISEMENT

Oleh karena itu, keluarga besar Bintar disebut ikhlas menerima peristiwa ini sebagai salah satu risiko menjadi abdi negara. Terlepas dari rasa ikhlas tersebut, Nurhaenah mengaku pihak keluarga besar masih mengharapkan adanya keajaiban.

"Kami keluarga terima, artinya itu pengumuman Panglima. Tapi kita keluarga besar artinya masih tetap berharap. Tidak ada yang tidak mungkin. Karena ceritanya yang ditemukan belum jasad kan, baru pelampung, bajunya belum, jadi kami masih berharap semoga saja ada keajaiban," katanya.

Simak juga video 'Keluarga Masih Berharap Kru KRI Nanggala-402 Selamat':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Namun jika benar-benar gugur, Nurhaenah mengaku pihak keluarga berharap jenazah Bintar ditemukan.

"Paling tidak kita tahu kan, kami berharap pokoknya yang bisa menandakan keluarganya inilah, kami baru terima kalau memang benar-benar meninggal. Tapi pernyataan panglima (Binsar gugur) juga kami terima, tapi di lubuk hati kita yang paling dalam kita masih terus berharap, kita tidak pernah tahu, ini kan kuasa Allah," katanya lagi.

Seperti diketahui, KRI Nanggala-402 hilang kontak pada Rabu (21/4). Setelah dilakukan pencarian, kapal selam buatan Jerman itu dinyatakan tenggelam pada Sabtu (24/4).

Panglima TNI Marsekal Hadi mengatakan seluruh awak kapal selam KRI Nanggala-402 gugur. Hal itu disampaikan Hadi setelah kondisi kapal diketahui.

"Berdasarkan bukti-bukti otentik tersebut dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala-402 telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur," ujar Hadi dalam konferensi pers di Bali, Minggu (25/4).

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menambahkan KRI Nanggala-402 dinyatakan terbelah. Kapal selam itu terbelah menjadi 3 bagian.

"Jadi di sana KRI Nanggala terbelah menjadi 3 bagian," jelas Laksamana Yudo.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads