Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar salat gaib, doa, dan tahlil untuk para prajurit yang gugur di KRI Nanggala 402. Salat gaib tersebut dipimpin langsung Ketua Umum (Ketum) PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Salat gaib, doa, dan tahlil untuk prajurit tersebut berlangsung di kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh No 9, Jakarta, Senin (26/4/2021). Pelaksanaan salat berjalan khusyuk. Hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Jenderal DPP PKB M Hasanuddin Wahid dan Wakil Bendahara Umum (Wabendum) DPP PKB Bambang Susanto serta pengurus dan kader PKB, baik yang hadir di lokasi maupun via Zoom.
Dalam sambutannya, Cak Imin menyampaikan duka mendalam atas gugurnya para prajurit terbaik bangsa yang telah menjaga kedaulatan NKRI. Prajurit yang berjuang hingga akhir hayatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita hari ini, sejak mulai mendapatkan kabar bahwa kapal selam Nanggala-402 dinyatakan hilang dan akhirnya ditemukan dalam keadaan yang tidak bisa kita bayangkan dengan asumsi yang pasti seluruh awak kapal para prajurit sejati meninggal dalam perjuangan," kata Cak Imin usai membacakan doa dan tahlil.
"Yang kita sering tidak sadar adalah bahwa para prajurit itu adalah orang-orang yang memiliki keberanian yang luar biasa di atas rata-rata kita. Bukan itu saja mereka-mereka para prajurit itu sehari hari ikut dalam ketidakcukupan, sehari hidup dalam kesulitan, sehari-hari dalam pas-pasan, bahkan ketika petugas, khususnya di dalam kapal selam sebagai alat perjuangan mereka, semua dalam kondisi yang serba terbatas," imbuhnya.
Wakil Ketua DPR RI itu mengaku mendapatkan cerita keadaan kapal selam tersebut sangat terbatas dan sempit.
"Dari kisah cerita yang pernah memasuki kapal itu bahkan posisi tidak bisa berubah ketika petugas tidur dan bertugas lagi dalam posisi yang sama saking sempitnya ruangan, bahkan ketika menjalankan aktivitas selalu dalam keadaan yang sangat terbatas oksigen maupun kebutuhan airnya," ungkapnya.
Mereka, menurut Cak Imin, adalah prajurit yang berani dan ikhlas untuk negerinya sendiri. Ia yakin 53 prajurit itu termasuk orang-orang syahid dalam memperjuangkan untuk bangsa dan negerinya.
"Insyaallah mereka adalah para syuhada dan seluruh amalnya adalah ibadahnya sebagai sebagai pengabdian kepada bangsa dan negara. Di mana posisinya, kita nyaman beribadah karena mereka, kita tenang melaksanakan amal perjuangan sehari-hari karena mereka menjaga keamanan kita," harapnya.
Cak Imin menegaskan, Indonesia sangat luas baik daratan maupun lautannya tentu tidak aman kalau tanpa mereka. Karenanya, PKB membacakan doa, tahlil, selawat, dan istigfar dihaturkan.
"Kita juga bersyukur, Presiden Jokowi menaikkan pangkat bagi 53 prajurit lebih tinggi satu tingkat, bahkan keluarganya pun dijamin oleh negara seperti anaknya disekolahkan hingga strata satu," ujarnya.
(gbr/tor)