Pemotor Pengantar Jenazah Keroyok Petugas Saat Terobos Tol Makassar

Pemotor Pengantar Jenazah Keroyok Petugas Saat Terobos Tol Makassar

Hermawan Mappiwali - detikNews
Senin, 26 Apr 2021 11:29 WIB
Tangkapan layar video viral saat iring-iringan motor pengantar jenazah di Makassar masuk tol (dok. Istimewa).
Foto: Tangkapan layar video viral saat iring-iringan motor pengantar jenazah di Makassar masuk tol (dok. Istimewa).
Makassar -

Iring-iringan pemotor pengantar jenazah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) viral di media sosial karena menerobos jalan tol dan merusak sejumlah fasilitas tol. Ternyata, rombongan pemotor itu juga sempat mengeroyok petugas tol hingga luka-luka.

"Ada beberapa yang melakukan pemukulan terhadap petugas tol sampai luka-luka," kata Dirlantas Polda Sulsel Kombes Frans Santoe saat dihubungi detikcom, Senin (26/4/2021).

Kombes Frans mengungkapkan, peristiwa itu tejadi pada Jumat (23/4) sekitar pukul 01.30 Wita. Saat itu rombongan pengantar jenazah baik mobil dan sepeda motor menerobos masuk ke Tol Reformasi melalui Gerbang Tol Cambayya menuju Tol Ir Sutami dengan keluar di Gerbang Tol Tamalanrea.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat menerobos masuk, rombongan pemotor bersama sejumlah pemobil yang juga ikut iring-iringan pengantar jenazah menolak membayar tol.

"Kan beberapa mobil dan motor, dia kan harus berbayar (kalau mobil). Di situlah terjadi pembukaan paksa palang tol. Pada saat itu kan ada petugas tol Jasa Marga memberikan penjelasan mereka harus bayar karena ini kan jalan tol," kata Frans.

ADVERTISEMENT

Saat petugas tol memberi penjelasan, justru ada pengendara motor yang nekat melakukan pembukaan palang tol secara paksa hingga terjadi aksi pemukulan terhadap petugas tol.

"Saat ini sedang kita cari tahu siapa oknum yang melakukan pemukulan itu. Petugas tol Jasa Marga sudah bikin laporan polisi," kata dia.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Insiden tersebut membuat Kombes Frans mewanti-wanti pihak keluarga jenazah agar segera menghubungi kepolisian untuk bisa memberikan pengawalan. Frans menduga, masyarakat saat ini kebanyakan memakai jasa pengawalan dari kelompok tertentu dalam mengantar jenazah.

"Karena menurut laporan yang kita terima, ada masyarakat yang memakai jasa pengawalan dari kelompok tertentu dengan seragam tertentu. Padahal itu tidak ada landasan hukumnya," jelas Frans.

Diberitakan sebelumnya, aksi iring-iringan motor pengantar jenazah ini viral di media sosial (medsos). Dalam sebuah potongan video viral, tampak puluhan sepeda motor melaju cepat di jalan tol di mana di bagian belakang menyusul satu unit ambulans diduga membawa jenazah.

Pada potongan video yang viral lainnya, terdengar pengendara wanita berteriak bahwa para pengantar jenazah sedang mengamuk. Sedangkan potongan video yang lainnya lagi merekam adanya keributan yang diwarnai perusakan fasilitas tol. Terkait perusakan tersebut, polisi memastikan akan mengusutnya.

"Makanya perusakannya itu kita laporkan karena itu perbuatan melawan hukum," jelas Frans.

Kombes Frans juga menyayangkan kejadian tersebut. Masyarakat seharusnya sudah cukup memahami karena imbauan kepolisian soal ketertiban lalu lintas sudah sering disampaikan.

"Orang susah dikasi tahu. Makanya sering kita kasih imbauan, kita kasi pesan sudahlah orang kan sudah meninggal jangan lagi cari masalah, jadi jangan lewat tol (untuk pengendara motor)," kata Frans.

Halaman 2 dari 2
(hmw/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads