Kapal selam KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam beserta 53 awaknya di perairan Bali. Kapal selam buatan jerman tersebut ditemukan oleh kapal Singapura MV Swift Rescue dalam kondisi terbelah menjadi 3 bagian.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksmana Yudo Margono menuturkan awalnya proses pencarian KRI Nanggala-402 dilakukan oleh KRI Rigel dengan teknologi multibeam echosounder. Namun saat itu, KRI Rigel hanya mendapatkan kontak bawah air dan tidak mendapatkan gambaran penuh terkait KRI Nanggala-402.
Saat itulah, MV Swift Rescue dari Singapura merapat untuk membantu melakukan pendeteksian. MV Swift Rescue kemudian mengeluarkan ROV untuk menindaklanjuti kontak bawah air yang ditemukan KRI Rigel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"ROV Singapura mendapatkan kontak visual pada posisi 07 derajat 48 menit 56 detik selatan dan 114 derajat 51 menit 20 detik timur yaitu yang tepatnya dari datum 1 tadi tempat tenggelamnya KRI Nanggala berjarak kurang-lebih 1.500 yard di selatan pada kedalaman 838 meter," ujar Yudo dalam konferensi pers di Bali, Minggu (25/4).
Setelah diturunkan ROV milik MV Swift Rescue, lalu terlihat beberapa bagian kapal selam KRI Nanggala-402. Kemudian saat itulah KRI Nanggala disimpulkan terbelah menjadi 3 bagian.
"Jadi di sana KRI Nanggala terbelah menjadi 3 bagian," jelas Yudo.
Ketika pencarian dengan ROV milik kapal Singapura itulah, puing-puing kapal lainnya ditemukan. Di antaranya seperti kemudi kapal, pakaian escape suit MK11, dan badan kapal.
"Ini bagian-bagian yang terbuka, ini berserakan, memang tidak terlalu jelas karena mungkin dalamnya laut masih pagi tadi mungkin belum terlalu terang, ya ini masih bagian-bagian dari dalamnya kapal," terang Yudo.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto Hadi sudah menyampaikan bahwa seluruh awak KRI Nanggala-402 dinyatakan telah gugur.
"Berdasarkan bukti-bukti otentik tersebut dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala-402 telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur," ujar Hadi.
Simak video 'Badan KRI Nanggala-402 Bakal Diinvestigasi Usai Diangkat ke Permukaan':