Cadangan oksigen di kapal selam KRI Nanggala-402 disebut hanya bertahan 72 jam jika dalam keadaan mati listrik atau blackout. Namun, jika kelistrikan berfungsi, cadangan oksigen tahan hingga 5 hari.
"Kemarin saya sampaikan 72 jam itu ketika kapal blackout. Tapi ketika kapal ini tidak blackout atau memiliki kelistrikan, ini bisa sampai lima hari," kata KSAL Laksamana Yudo Margono dalam konferensi pers di Bali, Sabtu (24/4/2021).
Dia mengatakan tak bisa memastikan apakah kapal selam dalam kondisi blackout atau tidak. Menurutnya, tim dari Kopaska menyebut lampu di kapal selam tersebut masih terlihat menyala saat awal menyelam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya menduga kapal tidak blackout, tapi kalau saat menyelam blackout, kemampuannya hanya 72 jam. Tapi kalau ini kelistrikannya hidup, itu bisa bertahan 5 hari," ucapnya.
Sebelumnya, KRI Nanggala-402, yang hilang di perairan utara Bali sejak Rabu (21/4) dini hari, diduga mengalami mati listrik (blackout). Dalam kondisi tersebut, oksigen diperkirakan tersedia dalam 72 jam.
"Kemampuan oksigen KRI jika dalam kondisi yang diperkirakan blackout seperti sekarang ini mampu 72 jam. Kurang-lebih 3 hari," kata Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono dalam jumpa pers di Lanud Gusti Ngurah Rai Bali, Kamis (22/4).
Diketahui, kapal selam tersebut hilang kontak sekitar pukul 03.46 Wita, Rabu (21/4). Batas 72 jam jika kapal blackout telah terlewati dini hari tadi.
Lihat juga Video: 72 Jam Selamatkan Awak KRI Nanggala-402