KRI Nanggala Hilang Kontak, Waket MPR Sebut Lampu Merah Alutsista TNI

KRI Nanggala Hilang Kontak, Waket MPR Sebut Lampu Merah Alutsista TNI

Jihaan Khoirunnisaa - detikNews
Sabtu, 24 Apr 2021 13:58 WIB
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan
Foto: MPR
Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban atas hilang kontaknya kapal selam KRI Nanggala - 402 pada Rabu, (21/4) dini hari. Syarief berharap, kapal selam beserta personelnya di dalamnya dapat segera ditemukan oleh tim SAR.

"Saya selaku pribadi dan pimpinan MPR RI turut prihatin atas kejadian yang menimpa KRI Nanggala milik TNI AL ini. Semoga kapal selam KRI Nanggala segera ditemukan dan keluarga prajurit TNI AL tetap diberikan ketabahan serta kesabaran atas kejadian ini, sembari menunggu informasi selanjutnya," ujarnya dalam keterangannya, Sabtu (24/4/2021).

Diketahui dari rilis resmi Dinas Penerangan TNI AL (Dispenal), kapal selam milik TNI AL ini hilang kontak saat latihan menembak di perairan Bali. Kapal selam ini hilang bersama 53 personel yang merupakan prajurit-prajurit TNI AL yang sedang latihan menembakkan torpedo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggota Komisi 1 DPR-RI yang membidangi pertahanan dan intelijen ini mendukung langkah TNI AL dalam melakukan investigasi guna mengetahui penyebab hilang kontaknya kapal selam tersebut.

"Hasil investigasi tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan dan pembelajaran agar tidak kembali terjadi hal yang serupa," katanya.

ADVERTISEMENT

Apalagi Syarief menilai ini bukan kali ini pertama terjadi kecelakan saat para prajurit TNI melakukan latihan.

"Kita sudah beberapa kali mendengar berita bahwa terjadi kecelakaan saat prajurit TNI melakukan latihan. Ada kecelakaan helikopter TNI AD di Kendal, kecelakaan Pesawat Latih TNI AU di Lanud Adisutjipto, dan kini hilang kontaknya kapal selam milik TNI AL di Perairan Selat Bali," tuturnya.

Syarief juga mendorong agar TNI bersama Kementerian Pertahanan dapat melakukan evaluasi terkait kondisi dan proses pemeliharaan alutsista Indonesia.

"Kejadian ini harusnya menjadi lampu merah agar kita melakukan evaluasi besar-besaran terhadap seluruh alutsista yang kita miliki. Kita sudah sering mendengarkan pemberitaan dan informasi mengenai kecelakaan-kecelakaan yang menimpa prajurit-prajurit TNI saat menggunakan alutsista," paparnya.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat menyebut para prajurit yang menjadi korban merupakan pahlawan-pahlawan bangsa. Sebab mereka menjadi korban saat tengah menjalani pendidikan untuk memperkuat pertahanan negara.

"53 prajurit TNI AL yang berada di dalam kapal selam tersebut adalah para pahlawan dan abdi bangsa. Kita berdoa, semoga para prajurit dapat segera ditemukan dalam kondisi baik," ungkapnya.

Dia pun mengajak semua pihak untuk turut memberikan dukungan dalam proses pencarian kapal selam yang dijuluki monster bawah laut tersebut.

"Kita tentu harus memberikan dukungan kepada tim SAR, TNI, dan stakeholder lainnya yang tengah bergerak untuk melakukan pencarian. Semoga, kapal selam KRI Nanggala bersama 53 personelnya dapat segera ditemukan, selamat dan dalam keadaan sehat," pungkasnya.

(mul/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads