Dalam ukuran sekarang, masjid digunakan sebagai latihan bela diri tentu termasuk kontroversi. Akan tetapi tidak demikian halnya pada masa Nabi Muhammad Saw. Dalam berbagai riwayat menyebutkan Nabi sering mempersilakan para mujahidin dan para prajuritnya yang akan berlaga di medan perang, agar melakukan latihan-latihan peperangan dan bela diri sebelum terjun di medan perang yang sebenarnya. Di antara jenis beladiri itu ialah menggunakan pedang. Peran salah seorang tokoh yang amat terkemuka dalam hal peperangan ialah Masjid Nabi betul-betul sangat central bagi umat Islam.
Fungsi masjid pada saat beliau masih hidup antara lain: 1) Tempat pelaksanaan ibadah ritual, seperti shalat lima waktu, termasuk shalat JumΓ‘t dan shalat Γd. 2) Tempat konsultasi untuk masalah keagamaan dan keduniaan, para sahabat bebas menanyakan apa saja kepada Nabi di masjidnya. 3) Tempat penyampaian informasi publik, baik kapasitasnya sebagai Nabi/Rasul atau sebagai kepala pemerintahan. Seperti kita tahu media paling efektif untuk mengomunikasikan isi wahyu al-Qur'an masjid. 4). Berfungsi sebagai Baitul mal, semacam kantor perbendaharaan dan kas negara. 5) Tempat melaksanakan santunan sosial, seperti mendistribusikan kekayaan zakat, sahadaqah, dll. 6) Tempat melaksanakan berbagai kegiatan dan jenjang pendidikan. Nabi memilah atau membagi waktu antara murid laki-laki dan perempuan, anak-anak atau dewasa. 7) Tempat penampungan pengungsi, khususnya mereka yang korban perang antar kabilah atau antar entnik. 8) Berfungsi sebagai rumah sakit, yakni tempat perawatan dan pengobatan masyarakat, khususnya korban perang yang terluka dirawat di masjid. 9) Kantor Pengadilan, yakni tempat untuk memutuskan segala perkara hukum di dalam masyarakat, baik masalah pidana maupun perdata. 10) Rumah Perdamaian, yakni tempat untuk melaksanakan perdamaian dan pengadilan. Hampir semua perkara diputuskan di masjid. 11) Berfungsi sebagai penjara, yakni tempat untuk menahan tawanan perang, seperti dalam kasus perang Badr, ruang masjid dan halamannya dipenuhi tawanan perang. 12) Berfungsi sebagai guest house, yaitu tempat menerima tamu, karena rumah Nabi di samping masjid kecil. 13) Berfungsi sebagai balai keterampilan. Para tawanan perang diminta untuk mengajari keterampilan kepada warga Madinah untuk home industry, seperti keterampilan menyamak kulit dan salon kecantikan untuk kaum perempuan dan keterampilan menjadi tukang kayu, tukang batu, dan produksi senjata canggi. 14) Tempat pertunjukan seni, yakni tempat untuk mengekspresikan sekaligus memamerkan karya-karya seni-religius, sebagaimana Rasulullah pernah menyaksikan kelompok seniman dari Khabasyah untuk menampilkan kreasi nasyidnya dengan membawa serta peratan seninya. 15) Dalam suatu qaul dikatakan menara masjid Nabi selain untuk digunakan Bilal menyampaikan azan juga digunakan sahabat untuk melihat dari ketinggian rumah-rumah mana yang tidak pernah berasap dapurnya dan rumah-rumah mana yang selalu mengepul asap dapurnya. Sahabat kemudian menghubungkan antara orang-orang yang berkekurangan dan yang berkelebihan, dan 16) Tempat untuk melakukan latihan bela diri.
Dari fungsi-fungsi masjid Nabi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa masjid Nabi betul-betul diefektifkan sebagai pusat pelaksanaan ibadah dan pengembangan kebudayaan dan peradaban Islam. Masjid Nabi bukannya diberdayakan tetapi memberdayakan umat. Masjid Nabi lebih berfungsi sebagai pusat pemberdayaan umat ketimbang tempat pelaksanaan ritual keagamaan. Masjid Nabi betul-betul tampil sebagai secretariat pepberdayaan umat, tempat untuk memberdayakan umat, bukannya umat yang memberdayakan masjid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masjid sebagai tempat untuk mengontrol sekaligus untuk melatih keterampilan dan potensi fisik sangat bisa jadi dilakukan Nabi. Hampir setiap hari Nabi dan orang-orang terdekatnya melakukan perang sebagai konsekwensi logis perintah Allah agar mulai bangkit melawan hegemoni politik kaum musyrik, kafir, dan paganisme yang sedang marak pada saat itu. Ini lesson learning bagi kita bahwa ternyata masjid bukan hanya digunakan untuk sujud-ruku' tetapi juga untuk perkembangan kesejahteraan, ketenteraman, dan keamanan umat. Allahu a'lam.
(erd/erd)