GMNI pimpinan Imanuel Cahyadi mengkritik rencana Menteri BUMN Erick Thohir yang ingin membeli peternakan di Belgia. Menurutnya, lebih baik pemerintah Indonesia mengembangkan peternakan di dalam negeri, seperti di Nusa Tenggara Timur atau daerah Indonesia timur lainnya.
"Bangun sentra-sentra produksi ternak sapi di daerah-daerah. Pemerintah seharusnya mengerti bahwa kita masih memiliki lahan-lahan potensial untuk itu, khususnya di wilayah Indonesia Timur. Jika butuh investasi, undang investor untuk mengembangkan sentra-sentra produksi sapi itu bersama BUMN. Bukannya justru 'buang uang' untuk membeli peternakan di luar negeri," tutup Ketua Umum DPP GMNI Imanuel Cahyadi dalam keterangannya, Jumat (23/4/2021).
Kemudian, Ketua DPP GMNI Bidang Jaringan Buruh, Tani, dan Nelayan, Marianus Rawa Tamba, menyebut rencana Erick membeli peternakan sapi di luar negeri tidak nyambung dengan tujuan mengurangi impor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu akan sia-sia. Sebab, tetap saja negeri ini mengalami ketergantungan pada impor meskipun impornya beralih dari impor daging menjadi impor sapi," kata Marianus.
Seharusnya, menurut Marianus, Erick Thohir mengembangkan swasembada peternakan. Sentra-sentra produksi ternak sapi di Indonesia perlu ditingkatkan.
![]() |
"Seharusnya pemerintah fokus memberdayakan dan mengembangkan sentra-sentra produksi sapi di berbagai wilayah. Berdayakan dan kembangkan yang sudah ada, serta bangun sentra produksi baru. Bukankah pemerintah sedang menggagas Kabupaten Merauke, Papua, sebagai kawasan ekonomi berbasis peternakan terintegrasi. Bagaimana kelanjutan rencana itu?" tegas Marianus.
Seperti diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir berencana membeli peternakan sapi di Belgia. Secara langsung, Menteri Erick meminta Duta Besar RI untuk Belgia, Andri Hadi, mencarikannya peternakan sapi yang siap dijual.
"Kalau ada peternakan sapi di Belgia, Pak Dubes, mau dijual," kata Erick di acara MilenialHub 2021, secara virtual, Sabtu (17/4).
(aik/dnu)