Dua partai yang tetap kukuh menjadi oposisi pemerintah, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), bertemu. Mereka membahas soal kemunduran demokrasi di Indonesia.
Pertemuan itu berlangsung di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (22/4/2021). Presiden PKS Ahmad Syaikhu datang disambut Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Berdasarkan keterangan dari Partai Demokrat, pertemuan ini merupakan kunjungan balasan dari PKS. Kepala Badan Komunikasi Strategis Herzaky Mahendra Putra mengungkapkan, AHY dan Syaikhu akan membahas situasi terkini dan permasalahan-permasalahan kebangsaan dan kerakyatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti apa ikhtiar politik yang bisa dilakukan guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance & clean government), mengawal penanganan pandemi, dan penyelamatan ekonomi, serta mengatasi kemunduran demokrasi," kata Herzaky dalam keterangan tertulis.
Herzaky mengatakan, dengan pertemuan ini, partainya berharap kerja Partai Demokrat untuk rakyat dapat lebih optimal. Salah satunya dalam upaya merawat demokrasi.
"Dengan menjalin silaturahmi dan komunikasi lintas partai, diharapkan kerja-kerja politik nyata untuk rakyat yang dilakukan Partai Demokrat dapat lebih optimal," ujarnya.
Pertemuan dua pemimpin partai oposisi pemerintah itu berlangsung tertutup dari media. Setelah keluar, AHY bersama Syaikhu memberikan keterangan bersama kepada awak media.
![]() |
Tonton juga Video: Politikus PDIP Bicara soal Indikator Demokrasi di Tubuh Partai
Kepada media, AHY menyampaikan apa saja yang dibahas antara Partai Demokrat dan PKS. Seperti soal pemimpin muda, penanganan virus Corona, serta soal kemunduran demokrasi.
Menurut AHY, lembaga internasional telah menyoroti kualitas demokrasi di Indonesia.
"Dan yang terakhir, terkait dengan masa depan demokrasi Indonesia, kita tahu sejumlah lembaga internasional memotret demokrasi Indonesia ini penuh dengan tantangannya tersendiri," kata AHY seusai pertemuan.
Menurut AHY, demokrasi di Indonesia disorot negatif. Bahkan anjlok dari belasan tahun lalu saat ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menjadi presiden.
"Ada yang mengatakan kita saat ini berada di titik yang tidak baik, bahkan dalam 14 tahun terakhir ini demokrasi Indonesia dianggap di angka yang paling bawah dan ini semua jadi tantangan buat kita," kata AHY.