Dokter Kevin Samuel bikin geger setelah menciptakan konten persalinan dengan ekspresi yang dinilai mesum. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menjatuhkan sanksi bagi dr Kevin.
Dalam konten TikTok yang dibuatnya, dr Kevin diketahui membuat konten mengenai pemeriksaan vagina dalam persiapan persalinan. Konten tersebut dikecam pemerhati hak perempuan karena mengandung materi pelecehan seksual.
"Dengan ekspresi yang seperti itu, ekspresi mesum jadi menurutku it's not good as a doctor did content like that (tidak baik sebagai seorang dokter membuat konten demikian)," kata dr Tirta Mandira Hudhi saat dihubungi detikcom, Sabtu (17/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokter Tirta mengaku tidak heran konten itu menuai kritik masyarakat. Menurutnya, apa yang ditampilkan oleh dr Kevin di video tersebut memang dinilai tidak layak dilakukan oleh seorang dokter.
![]() |
IDI mengusut dr Kevin. IDI pada Minggu (18/4) menyatakan akan mengecek status kedokteran dr Kevin Samuel.
"Kami sudah minta, itu ada bidang terkait dengan pembinaan anggota untuk menelusuri yang bersangkutan dan nanti yang bersangkutan akan kami panggil untuk kami mintai klarifikasi. Jadi itu yang awal yang kami lakukan. Hasilnya belum, karena ini masih kami telusuri dia ini anggota cabang mana, posisi di mana, kerja di mana, masih kami telusuri dan nanti kami akan lakukan pemanggilan untuk klarifikasi," ujar Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Mohammad Faqih kepada detikcom saat dihubungi.
Setelah melewati perjalanan sidang, IDI menyatakan dr Kevin Samuel melanggar kode etik dengan pelanggaran kategori sedang.
Simak video 'PB IDI Akan Keluarkan Fatwa Medsos bagi Dokter':
Ketua IDI Cabang Jakarta Selatan M Yadi Permana dalam jumpa pers di Kantor IDI Cabang Jaksel, Jalan Lebak Bulus III, Jaksel, Kamis (22/4), menyatakan IDI telah menerapkan sanksi sesuai dengan kategori pelanggaran. Dalam hal ini, pelanggaran dr Kevin Samuel masuk kategori satu dan dua, yang terukur selama 6 bulan.
"Maka IDI Cabang Jakarta Selatan telah mengenakan sanksi kepada yang bersangkutan sesuai dengan kategori pelanggaran sanksinya termasuk kategori satu dan kategori dua, yang terukur tentu selama 6 bulan," tuturnya.
Dokter Kevin Samuel pun angkat bicara soal TikTok persalinan yang menuai kontroversi. Soal ekspresi mesumnya, dr Kevin Samuel meminta maaf.
"Saat membuat video tersebut, saya tidak berpikir panjang jangka ke depannya seperti apa. Saya minta maaf karena tidak hati-hati untuk membuat video tersebut dan tujuan saya tidak sama sekali tidak ada terpikirkan untuk saya melakukan hal-hal yang seperti Kakak bilang itu," terang dr Kevin menjawab alasan di balik ekspresi kontroversial yang dibuat dalam videonya.