Aksi pemotor masuk tol kembali terjadi. Kali ini sebuah video viral memperlihatkan pemotor emak-emak masuk ke dalam ruas tol dalam kota. Kasat Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Akmal menyebutkan itu terjadi kemarin sore di Gerbang Tol Angke 1.
Di samping itu, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) hari ini kembali berbicara mengenai impor beras. Dia mengatakan kemungkinan untuk menutup keran impor beras sampai akhir tahun ini. Namun ada syaratnya, produksi harus mencukupi.
Selain dua berita di atas, ada beberapa berita lainnya yang menjadi perbincangan hangat hari ini. Berikut Top 5 News edisi Rabu (21/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Emak-emak Pemotor Santai Ngetap Kartu Masuk Tol Angke
Dalam video viral itu, terlihat pemotor menggunakan kaos biru dan helm. Pemotor masuk ke ruas jalan tol dengan ngetap kartu e-Toll. Setelah gerbang terbuka, pemotor emak-emak itu pun mengaspal di jalan tol. Tidak tampak ada petugas saat itu.
Pemotor tersebut terlihat melintas di jalan yang mengarah ke Bandara Soekarno-Hatta. Perempuan itu tampak mengendarai motornya dengan santai.
Kasat Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Akmal menyebutkan pihaknya sudah mengetahui kejadian itu dan sedang menelusuri pemotor tersebut.
Artikel selengkapnya: Emak-emak Pemotor Santai Masuk Tol Angke
2. Jokowi Janji Tak Ada Impor Beras Sampai Akhir 2021
Jokowi hari ini kembali berbicara mengenai impor beras. Dia mengatakan kemungkinan untuk menutup keran impor beras sampai akhir tahun ini. Namun ada syaratnya, produksi harus mencukupi.
"Kemarin sudah kita putuskan bahwa sampai Juni tidak ada impor. Insya Allah nanti sampai akhir tahun, kalau kita tahan produksinya bagus, berarti juga tidak akan impor," ucapnya saat melakukan kunjungan ke Indramayu dilansir dari akun Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (21/4/2021).
"Pemerintah sebetulnya tidak senang dan tidak suka yang namanya impor beras. Tapi karena hitung-hitungan, banyak yang kena banjir, kemudian pandemi. Kadang-kadang memang hitung-hitungan kalkulasi itu waduh ini kurang. Sehingga perlu tambahan untuk cadangan," ucapnya.
Artikel selengkapnya: Jokowi Janji Tak Ada Impor Beras sampai Akhir 2021
3. Polisi Ajukan Red Notice Jozeph Paul Zhang ke Interpol
Bareskrim Polri telah mengajukan permintaan agar Interpol menerbitkan red notice terhadap pria yang menggunakan nama Jozeph Paul Zhang. Saat ini, Polri telah berkoordinasi dengan pihak Imigrasi dan Interpol.
"Kemarin dari hasil rapat imigrasi, dengan berbagai pertimbangan tetap kita upayakan mengajukan red notice ke Interpol. Nanti di Lyon akan dibahas apakah bisa masuk red notice atau tidak," ujar Kabareskrim Komjen Agus Andrianto di Mabes Polri, Rabu (21/4/2021).
Agus kemudian menjelaskan alasan Polri meminta Interpol menerbitkan red notice terhadap Jozeph Paul Zhang. Salah satunya, kata Agus, agar Jozeph Paul Zhang tak bisa kabur ke negara lain.
Artikel selengkapnya: Polisi Ajukan Red Notice Jozeph Paul Zhang ke Interpol
4. Cerita Awal Habib Rizieq Positif COVID-19 dan Privilege di RS Ummi
Dalam persidangan lanjutan perkara tersebut di Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim), jaksa menghadirkan saksi atas nama dr Hadiki Habib yang disebut sebagai relawan dari Mer-C yang merupakan lembaga medis dan kemanusiaan.
Ia bercerita Habib Rizieq lalu dibawa ke RS Ummi pada malam hari. dr Nerina Mayakartifa yang saat itu bertugas di sana menerima 'operan' dari dr Hadiki dan disebutkan kondisi Habib Rizieq 'terkonfirmasi'.
Jaksa sempat bingung maksud terkonfirmasi apakah berdasarkan tes swab PCR atau bukan. Namun dr Hadiki menyebut tes hanya berdasarkan swab antigen yang dilakukan di rumah Habib Rizieq di Sentul.
dr Nerina mengatakan pihaknya tidak lagi melakukan pemeriksaan PCR kepada Habib Rizieq karena sudah percaya dengan dr Hadiki. Dia juga menyebut Habib Rizieq merupakan pasien privilege sehingga ada SOP tersendiri.
Artikel selengkapnya: Cerita Awal Habib Rizieq Positif COVID-19 dan Privilege di RS Ummi
5. Diadang Tsunami COVID-19, India Kini Darurat Oksigen
India yang kini tengah menghadapi gelombang kedua COVID-19 mulai kehabisan suplai oksigen medis. Hal ini terjadi bahkan di rumah sakit besar milik pemerintah di Ibu kota India, Delhi.
Wakil Ketua Menteri Delhi, Manish Sisodia, menjelaskan rumah sakit besar pemerintah hanya memiliki suplai oksigen untuk delapan sampai 24 jam ke depan. Sementara rumah sakit swasta yang lebih kecil memiliki suplai oksigen yang lebih sedikit, yaitu sampai empat atau lima jam.
"Bila sampai besok pagi kita tidak mendapat suplai oksigen, akan terjadi bencana," kata Manish yang meminta bantuan pemerintah pusat seperti dikutip dari Reuters, Rabu (21/4/2021).
Artikel selengkapnya: Diadang Tsunami COVID-19, India Kini Darurat Oksigen
(akn/ega)