Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan tindakan Jozeph Paul Zhang telah menyalut emosi masyarakat Indonesia. PKS mendorong tersangka penistaan agama dan ujaran kebencian itu ditangkap.
"Karena telah melakukan tindakan arogan yang dapat menyulut emosi, karenanya sudah benar urusannya ada di polisi dan kami mendorong kepolisian untuk kejar sampai dapat ditangkap di negeri manapun," kata Ketua DPP PKS Bukhori Yusuf kepada wartawan, Rabu (21/4/2021).
Bukhori mengatakan pernyataan Jozeph Paul Zhang tidak bisa diterima akal sehat. Dia menilai ucapan Jozeph tidak akan berpengaruh terhadap ajaran Islam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akal sehat pasti tidak akan mau menjadi pengikutnya, karenanya secara agama dan ideologi tidak akan berpengaruh terhadap umat Islam, tetapi justru persoalannya adalah masalah keamanan semata," kata dia.
Bukhori meminta masyarakat tak usah merespons provokasi yang dilakukan Jozeph itu. Kepada Jozeph, anggota Komisi VIII DPR RI itu memintanya sadar dan menggunakan akal sehat.
"Supaya sadar sebagai manusia dan gunakan nalar yang benar," kata dia.
Simak berita selengkapnya pada halaman berikutnya.
Simak Video "Polri: Penyidik Bisa Jemput Jozeph Paul Zhang ke Jerman":
Jozeph Paul Zhang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi. Pria dengan nama asli Shindy Paul Soerjomoelyono itu sudah masuk daftar pencarian orang (DPO) Polri. Polri menyebut red notice terhadap Jozeph segera diproses oleh Interpol, mengingat DPO sudah diterbitkan.
"Permohonan red notice akan segera diproses oleh sekretariat NCB (National Central Bureau) Indonesia melalui kantor pusat Interpol di Lyon, Prancis," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan dalam jumpa pers di Mabes Polri, Selasa (20/4).
Sementara itu, Jozeph mengaku pancasilais. Anggota Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP), Romo Benny Susetyo, mengatakan, apabila Jozeph Paul Zhang seorang pancasilais, ia tidak akan mengolok-olok agama orang lain.
"Ya nggak jelas, kalau dia mengaku pancasilais, tidak mengolok-olok agama, tidak menebar seperti mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Karena dengan cara dia itu jelas bahwa dia memprovokasi sehingga antarumat beragama itu yang rukun, damai, dan menjadi tidak damai, karena ulah dia," ujar Romo Benny saat dihubungi, Rabu (21/4).