Fraksi PAN DPRD DKI Jakarta meminta sekolah menjaga siswa dari paparan virus COVID-19 selama uji coba belajar tatap muka terbatas ini. Apalagi, kasus COVID-19 di Ibu Kota mulai menampakkan peningkatan dalam 2 minggu terakhir ini.
"Tapi saya harap siswa terus dijaga, sebab satu saja terdampak, pasti ditutup. Apalagi 2 minggu terakhir, COVID DKI meningkat, perlu waspada," kata penasihat Fraksi PAN DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani, melalui keterangan tertulis, Selasa (20/4/2021).
Wakil Ketua DPRD DKI itu meninjau langsung pelaksanaan pilot project tatap muka terbatas di SMK Islam PB Soedirman 2 di Pasar Rebo, Jakarta Timur. Dia menilai pembelajaran campuran atau blended learning di sekolah tersebut berjalan baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya lihat langsung simulasi ujiannya, proses belajarnya, blended learning, 50% di sekolah, dan belajarnya hanya 4 jam," ujarnya.
Tak hanya itu, dia memastikan guru-guru di sekolah ini telah disuntik vaksin COVID-19. Sekolah, sebutnya, juga membentuk Satgas COVID-19 untuk mengawasi aktivitas siswa.
"Guru-gurunya juga sudah divaksin, satgasnya ada, ruang isolasi di UKS ada, alat kebersihan lengkap, area khusus antar-jemputnya ada, pokoknya semua lengkap," jelasnya.
Zita mengapresiasi kinerja Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang telah memberi pelatihan khusus kepada sekolah sebelum melaksanakan belajar tatap muka. Dia optimistis rencana pembukaan sekolah pada tahun ajaran baru mendatang bisa direalisasikan.
"Bahkan Disdik juga melatih sekolah-sekolah yang akan dibuka. Kalau terus begini, insyaallah, rencana sekolah dibuka akan semakin matang," ujarnya.
Diketahui, 85 sekolah di DKI Jakarta sudah memulai uji coba pembelajaran tatap muka hingga 29 April 2021. Pemprov DKI Jakarta mengklaim siswa antusias mengikuti uji coba itu.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat terjadi peningkatan kasus aktif COVID-19 dalam 2 pekan terakhir. Pada 5 April terdapat 6.075 kasus aktif tapi pada 18 April meningkat menjadi 6.924 kasus.
"Ini mulai meningkat lagi. Saya ingatkan warga DKI bahwa 3M termasuk menghindari kerumunan dan menghindari mobilisasi sangat penting. Karena, pengalaman kita tahun lalu dan akhir minggu ini, menunjukkan aktivitas penduduk sudah meningkat dan angka sudah bergerak naik," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti melalui keterangan tertulis, Selasa (20/4/2021).
Kendati demikian, Widyastuti memastikan kasus COVID-19 di Ibu Kota masih terkendali. Hal ini terlihat dari ketersediaan tempat tidur isolasi serta ICU yang masih memadai. Per 5 April, jumlah kapasitas tempat tidur isolasi sebanyak 7.513 unit dengan keterisian 3.311 atau 44%. Sedangkan pada 18 April, jumlah tempat tidur 7.087 dengan terisi 2.691 atau terisi 38%.
"Untuk ketersediaan ICU turun meskipun sedikit, per tanggal 5 April, jumlah ICU kita 1.136 dan terisi 548 yakni 48%. Sedangkan, tanggal 18 April, kapasitas ICU kita 1.056, terisi 500 pasien atau 47% yang artinya ada penurunan sebesar 1% terhadap kapasitas ICU," jelasnya.
Selain itu, Widyastuti melaporkan progres vaksinasi COVID-19 di Jakarta. Saat ini, jumlah sasaran vaksinasi tahap 1 dan 2 kelompok prioritas sebanyak 3.000.689 orang. Total vaksinasi dosis 1 saat ini sebanyak 1.641.932 orang (54,7%) dan total vaksinasi dosis 2 kini mencapai 849.048 orang (28,3%).