KSAD Jelaskan MoU Penelitian Vaksin Nusantara dengan Menkes-BPOM

KSAD Jelaskan MoU Penelitian Vaksin Nusantara dengan Menkes-BPOM

Rahmat Fathan - detikNews
Selasa, 20 Apr 2021 17:28 WIB
Serda (K) Aprilia Manganang didampingi oleh KASAD Andika Perkasa dan Isteri KASAD Heti Andika Perkasa menghadiri persidangan secara daring dari Pengadilan Negeri Tondano atas kasus pengajuan pergantian jenis kelamin dan pergantian nama di Mabes Angkatan Darat, Jakarta, Jumat (19/3/2021).
KSAD Jenderal Andika (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta -

Pemerintah meneken nota kesepahaman (MoU) terkait penelitian vaksin Nusantara. Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa menyebut penelitian itu berbeda makna dengan melanjutkan produksi vaksin Nusantara.

Andika mengatakan RSPAD Gatot Subroto akan melakukan penelitian tentang sel dendritik. Penelitian dilakukan setelah ada temuan BPOM atas kelemahan critical dan major dalam kandungan vaksin Nusantara.

"Oleh karena itu, pemerintah mencarikan solusi sehingga di sisi lain peneliti tetap harus, sambil melengkapi tadi respons yang harus diberikan ke BPOM, mereka bisa terus tetapi dengan penelitian yang berbeda. Jadi sama sekali tidak melanjutkan," ujar Andika di Mapomdam Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (20/4/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau melanjutkan apakah disebut fase 2 atau fase-fase selanjutnya. Jadi berbeda, judulnya pun dipilih berbeda. Jadi penelitian kali ini penelitian berbasis pelayanan yang menggunakan sel dendritik untuk meningkatkan imunitas terhadap Sar Cov-2 atau COVID-19," sambung dia.

Menurut Andika, penelitian tidak bertujuan menciptakan vaksin seperti sebelumnya. Tetapi, katanya, ditujukan menciptakan terapi imun melawan COVID-19.

ADVERTISEMENT

"Jadi lebih sederhana sehingga tidak juga menghasilkan vaksin seperti yang dilakukan di Rumah Sakit Karyadi. Tidak ada hubungannya dengan vaksin sehingga tidak perlu izin edar," ucap Andika.

Dia mengatakan penelitian berbasis sel dendritik menggunakan metode imunoterapi. Dia mengatakan RSPAD memiliki fasilitas tersebut.

"Jadi fasilitas yang dimiliki RSPAD atau Cellcure Center itu benar-benar fasilitas baru, baru artinya bukan sekali sudah ada. Sejak 2017 teknologinya dari Jerman, kita mengirimkan tim ke sana selama 6 bulan untuk melakukan pendalaman dan sampai 2019. Jadi 2 tahun dikawal dari tim teknis Jerman pada operasional Cellcure Center ini di RSPAD sehingga memang RSPAD punya kemampuan untuk itu," kata dia.

Dia mengatakan penelitian soal sel dendritik di RSPAD bukan hal baru. Dia mengatakan penelitian serupa pernah dilakukan sebelumnya terkait kanker.

"Sebetulnya penggunaan sel dendritik di RSPAD sudah dimulai sejak 2017 walaupun untuk cancer. Apakah ini bisa? Bisa. Saya yakin bisa dan pemerintah pun mempercayakan itu kepada kami walaupun sifatnya tadi tidak untuk komersil, maka tidak diperlukan izin edar dari BPOM," tutur Andika.

Sebelumnya, KSAD Jenderal Andika Perkasa bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito meneken nota kesepahaman (MoU) terkait penelitian vaksin Nusantara. MoU itu berjudul 'Penelitian Berbasis Pelayanan Menggunakan Sel Dendritik untuk Meningkatkan Imunitas Terhadap Virus SARS-CoV-2'.

Berdasarkan keterangan tertulis Dinas Penerangan TNI AD (Dispen AD), Senin (19/4/2021), penandatanganan MoU ini dilakukan di Markas Besar TNI AD (Mabes AD), Jalan Veteran, Jakarta Pusat (Jakpus).

Penandatanganan MoU ini disaksikan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhajir Effendy. Nantinya, penelitian dilakukan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakpus. Penelitian, kata Dispen AD, mempedomani kaidah sesuai dengan ketentuan undang-undang dan juga bersifat autologus yang hanya dipergunakan untuk diri pasien sendiri.

Dispen AD menerangkan penelitian tidak dapat dikomersialkan dan tidak perlu persetujuan izin edar. Dispen AD menyebut penelitian bukan kelanjutan dari uji klinis adaptif fase 1 vaksin yang berasal dari sel dendritik autolog yang sebelumnya diinkubasi dengan spike protein severe acute respiratory syndrome COVID-19 pada subjek yang tidak terinfeksi COVID-19 dan tidak terdapat antibodi COVID-19 atau yang disebut program vaksin Nusantara.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads