Beberapa kepala daerah yang masuk dalam bursa calon presiden (capres) 2024 belakangan ini kerap melakukan kunjungan ke lintas provinsi. Apakah safari ini dilakukan sebagai upaya ancang-ancang Pilpres 2024?
Adapun kepala daerah yang melakukan kunjungan yakni Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berkunjung ke Sumatera Utara dan bertemu dengan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi serta Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Kemudian, Gubernur DKI Anies Baswedan yang melakukan kunjungan ke Kuningan hingga Cilacap. Lalu, terbaru Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyambangi Ridwan Kamil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dinilai Jadi Upaya Kenalkan Diri
Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Aditya Perdana mengatakan kunjungan lintas provinsi kepala daerah itu sebagai upaya memperkenalkan diri kepada publik di luar wilayah yang dipimpinnya. Aditya mengatakan hal itu merupakan kesempatan bagi mereka untuk mencari popularitas.
"Itu kesempatan si kepala daerah dengan waktu dan kesempatan yang mereka punya untuk berinteraksi dengan publik di luar wilayahnya, jadi kepala daerah yang berpotensi menjadi capres menurut saya sedang berusaha untuk mendatangi calon pemilihnya di luar daerahnya, itu suatu hal yang bisa mereka lakukan di luar kapasitas wilayahnya," kata Aditya, kepada wartawan, Selasa (20/4/2021).
"Jadi bisa kita maknai mereka memperkenalkan dirinya di hadapan publik yang bukan wilayahnya. Karena saya sangat yakin RK kan sudah terkenal di Jawa Barat, makanya dia harus ke tempat lain. Jadi itu usaha untuk mencari popularitas," lanjutnya.
Aditya mengingatkan kunjungan itu kunjungan itu tidak dilakukan secara berlebihan. Sebab, para kepala daerah itu memiliki tanggung jawab di daerahnya.
"Tentu yang harus diperhatikan melakukan hal itu dengan cara yang bijak jangan kemudian terlalu bombastis. Kenapa karena sebagai gubernur di daerah yang bersangkutan mereka punya tugas untuk dimaksimalkan, jangan ke luar kota lebih lama ditimbang di dalam kota," ujarnya.
Strategi Perluas Dukungan
Hal senada diungkapkan oleh Pengamat politik Univesitas Al-Azhar, Ujang Komarudin. Dia mengatakan kunjungan kepala daerah itu untuk melebarkan dukungan.
"Saling silaturahmi politik. Saling mencari dukungan. Dan dalam politik itu hal biasa. Mereka saling melebarkan dan meluaskan dukungan. Kan nggak mungkin juga kepala daerah seperti Anies hanya didukung oleh warga Jakarta saja. Tapi harus mendapatkan dukung kepala daerah-kepala daerah lain," ujarnya.
"Karena jika hanya didukung oleh warga di daerahnya dan tak didukung oleh kepala daerah lain atau daerah-daerah lain, maka jika nyapres ya sulit menang. Karena Pilpres itu skalanya nasional. Menjangkau seluruh daerah di republik ini," lanjutnya.
Simak elektabilitas kepala daerah dalam bursa capres 2024, di halaman berikut
Saksikan video 'Direktur Indo Barometer Bicara Kans AHY-Moeldoko di Pilpres 2024':
Dalam berbagai survei nama Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil hingga Khofifah Indar Parawansa kerap masuk dalam pusaran capres 2024. Salah satunya Survei ini dihasilkan oleh Indonesia Political Opinion (IPO), disampaikan dalam acara diskusi Polemik Trijaya bertajuk 'Evaluasi Kabinet dan Peta Politik 2024', Sabtu (10/4/2021).
Survei dilakukan pada 10-22 Maret dan berlanjut sampai 4 April untuk tabulasi dan analisis. Survei melibatkan 1.200 responden. Pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling, sampling error 2,50%, dengan tingkat akurasi data 97%.
Temuan tingkat keterpilihan 20 tokoh potensial pada simulasi Pilpres:
1. Anies Baswedan 15,8%
2. Ganjar Pranowo: 12,6%
3. Sandiaga S Uno: 9,5%
4. Ridwan Kamil: 7,9%
5. Agus Harimurti Yudhoyono: 7,1%
6. Prabowo Subianto: 5,7%
7. Tito Karnavian: 4,5%
8. Ahmad Saikhu: 3,8%
9. Ahmad Heryawan: 2,3%
10. Puan Maharani: 1,6%
11. Airlangga Hartarto: 1,5%
12. Said Aqil Siroj: 0,9%
13. Khofifah Indar Parawansa: 0,8%
14. Zulkifli Hasan 0,7%
15. Gatot Nurmantyo: 0,5%
16. Ma'ruf Amin: 0,5%
17. Muhaimin Iskandar: 0,2%
18. Suharso Monoarfa: 0,0%
19. Mahfud Md: 0,0%
20. Moeldoko: 0,0%
Tidak tahu/tidak menjawab: 24,1%