Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin mendorong Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera melakukan perbaikan terhadap Bendungan Kambaniru di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pasalnya, bendungan tersebut rusak akibat Badai Siklon Seroja dan curah hujan yang cukup tinggi beberapa waktu lalu.
"Kementerian Pekerjaan Umum harus segera melakukan perbaikan, mengingat masyarakat sangat membutuhkan air untuk dapat mengaliri persawahan dan perkebunan yang merupakan salah satu mata pencarian utama masyarakat Sumba Timur, di mana Bendungan Kambaniru mengairi 1.440 hektare lahan areal persawahan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (20/4/2021).
Hal ini dia ungkapkan saat meninjau lokasi Bendungan Kambaniru bersama Bupati Sumba Timur Kristofel Praing meninjau di Kelurahan Lambanapu, Kecamatan Kambera, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu, (18/4) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bupati Sumba Timur Kristofel Praing pun berharap agar kedatangan wakil rakyat dan rombongan tersebut dapat membantu dan memperjuangkan aspirasi masyarakat Sumba Timur untuk dapat segera mendapatkan bantuan. Salah satunya berfokus pada rehabilitasi dan rekonstruksi terhadap sarana dan prasarana infrastruktur serta lahan pertanian masyarakat yang rusak akibat terjangan Badai Siklon Seroja.
![]() |
"Kami menyadari bahwa pemerintah daerah Kabupaten Sumba Timur tidak akan mampu membiayai keseluruhan perbaikan infrastruktur dan lahan pertanian lainnya dengan anggaran pendapatan belanja daerah, untuk itu kami berharap agar pemerintah pusat dapat membantu Sumba Timur untuk kembali bangkit dan ekonomi pulih kembali," jelasnya.
Sekedar informasi, sektor pertanian di Kabupaten Sumba Timur merupakan mata pencarian utama masyarakat sekitar yang terdiri dari beberapa komoditi tanam, seperti Padi, Jagung, Kacang Kedelai dan Kacang Tanah, Ubi atau Singkong.
Oleh karena itu, Politikus Golkar yang juga Ketua Umum Ikatan Alumni Trisakti ini pun menegaskan perlunya perhatian dan percepatan perbaikan bendungan, sehingga diharapkan agar tidak mengganggu masuknya musim tanam bagi para petani.
(akd/ega)