Lalu lintas di Jl Lenteng Agung Raya menjelang flyover tapal kuda masih macet. Adakah perbedaan kondisi kemacetan antara sebelum dan sesudah dibangunnya flyover tapal kuda? Apakah kemacetan berkurang?
Salah satu pengguna jalan tersebut, Hendaru (33), mengatakan dia sering melewati Jl Lenteng Agung antara pukul 08.00 WIB dan 12.00 WIB, dari Depok menuju Pasar Minggu. Menurutnya, ada perbaikan kondisi kemacetan di Jl Lenteng Agung setelah ada flyover tapal kuda.
"Sebelum ada flyover, jarak macetnya bisa satu sampai 1,5 km. Tergantung jam juga. Kalau flyover dibuka sih, macet paling 100 meter," ucap Hendara saat dihubungi, Kamis (15/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Hendaru, kondisi Jl Lenteng Agung sempit. Sebelum ada flyover, kemacetan diakibatkan oleh adanya kendaraan yang putar balik melewati jalur rel kereta. Setelah ada putar balik di flyover tapal kuda, kondisi jauh lebih baik.
"Nah, pas flyover dibuka atau diujicoba, memang lebih lancar," katanya.
Warga bernama Egar (30) mengaku tidak sering melewati Jl Lenteng Agung itu, tapi dia merasakan perbandingan kemacetan antara sebelum dan setelah ada flyover tapal kuda tersebut.
Egar menyebut kemacetan parah terjadi sebelum adanya flyover tapal kuda. Kemacetan terjadi pada jam-jam sibuk di pagi dan sore hari.
"Kemacetan sangat parah terutama di hari kerja antara pagi dan sore hari. Kadang kalau pagi, ekor kemacetan bisa sampai dekat kampus UI," katanya.
Bagi Egar, ada perbaikan setelah jalan layang tapal kuda dibuka. Meskipun, masih ada kemacetan di jalan tersebut.
"Setelah adanya U-turn layang ini, atau jalan layang tapal kuda, untuk kemacetan lalu lintas bisa terurai karena titik-titik kemacetan sudah mulai berkurang dan waktu tempuh jadi lebih cepat," katanya.
![]() |
Selanjutnya, warga bernama Novi merasa sedikit perbaikan kondisi kemacetan di Jl Lenteng Agung: