Di Tengah Isu Reshuffle, Zulhas Orasi Kritik Impor Beras

Di Tengah Isu Reshuffle, Zulhas Orasi Kritik Impor Beras

Eva Safitri - detikNews
Rabu, 14 Apr 2021 16:20 WIB
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan meminta agar para anggota legislatif PAN secara aktif berjuang menyampaikan aspirasi dan persoalan yang terjadi di masyarakat.
Ketum PAN Zulhas (Dok. PAN)
Jakarta -

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) menyampaikan orasi di tengah isu reshuffle kabinet Indonesia Maju. Orasi itu terkait kritik soal kebijakan impor beras.

"Saudara-saudara sekalian yang saya cintai Ramadhan dan Lebaran tahun ini tidak jauh dari waktu panen raya nasional, waktu yang baik seharusnya bisa memberikan keuntungan tersendiri untuk para petani. Tapi sayang di tengah situasi panen raya tersebut ada pihak-pihak yang menghembuskan isu impor beras, membuat harga gabah anjlok dan petani terancam rugi," kata Zulhas, dalam pidatonya yang ditayangkan di akun YouTube pribadinya, Rabu (14/4/2021).

"Presiden segera merespons isu ini dan memastikan tidak ada impor beras hingga Juni 2021 mendatang. Sebab, stok perdagangan beras nasional yang di Bulog masih aman, tetapi sayang harga gabah sudah terlanjur berpengaruh akibat isu impor ini harganya menjadi jatuh," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zulhas mengatakan masalah pangan yang masih terjadi saat ini karena ketidakpastian kebijakan dasar ketahanan pangan nasional. Padahal, menurutnya, reformasi sudah berjalan 23 tahun.

"Masalah ini sejatinya merupakan cermin dari ketidaksiapan kita dan carut-marut aspek mendasar kebijakan dan ketahanan pangan nasional kita. Padahal reformasi sudah berlangsung hampir 23 tahun. Saya melihat hal ini sangat mendasar yakni kelemahan dalam kebijakan pangan untuk petani. Kebijakan pangan ke depan harga pada memetakan dengan baik sistem pangan kita dan permasalahannya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Perlu ada perencanaan yang sistematis dan terukur, para petani harus didukung dengan teknologi terbaik, harga pupuk dikendalikan, dan lebih berpihak kepada para petani. Di samping itu sistem kebijakan pangan juga harus bekerja di mana perusahaan-perusahaan BUMN ikut serta, Bulog berperan sebagai penyangga, pemerintah sendiri memiliki porositas membeli padi dari petani lokal," lanjut Zulhas.

Zulhas miris melihat kesejahteraan rakyat yang tidak kunjung selesai dengan kebijakan pangan yang carut-marut tersebut. Dia lantas menyinggung kebijakan impor tersebut berasal dari 'para pemburu rente' yang hanya menguntungkan pribadi.

"Akibatnya, kesejahteraan rakyat menjadi PR Lama yang tidak kunjung usai, kebijakan impor saya kira muncul dari perilaku para pemburu rente yang memaksakan adanya pemburu impor untuk terus langgeng di Indonesia, para pemburu rente ini mencari keuntungan sesaat dan rela mengorbankan nasib rakyat kecil, nasib petani, nasib kita di kemudian hari apakah ini buah dari sistem demokrasi yang high cost yang mahal?," ujarnya.

Zulhas meminta ada evaluasi penuh terkait seluruh kebijakan pasca reformasi. Dia berharap kebijakan yang menguntungkan pribadi dapat diperbaiki, sehingga tidak ada lagi kebijakan yang merugikan rakyat.

"Sebagaimana yang pernah saya singgung dalam pidato sebelumnya, saya kira ada kaitan atau ada hubungannya ada yang perlu kita evaluasi dari demokrasi dan cara kita menjalankan pasca reformasi. Tentu saja saya membuka wacana ini untuk kita diskusikan bersama-sama untuk kita kaji bersama untuk kita temukan solusinya bersama-sama akhirnya kita sama-sama berdoa agar republik ini semakin baik di kemudian hari kita berdoa agar pemerintah semakin peduli dan membela kepentingan rakyatnya," ujarnya.

"Jangan lagi ada kebijakan-kebijakan yang merugikan dan mendatangkan penderitaan bagi sebagian rakyat kita. Semoga kita menjalani ibadah puasa di bulan suci Ramadan ini dengan kondisi yang lebih baik. Dengan persiapan yang lebih baik dengan situasi yang lebih menenangkan kita untuk bisa beribadah secara khusus, mudah-mudahan hari raya lebaran tahun ini kita rayakan tanpa impor beras, tanpa impor garam, tanpa impor sayur buah-buahan, tanpa impor bawang, gula, dan lain-lain," tutup Zulhas.

Simak video 'Pengamat Nilai Jatah Menteri Profesional Akan Dikorbankan Jika PAN Gabung':

[Gambas:Video 20detik]

(eva/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads