Ada janji yang mengikat Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Eramas) dengan kelompok Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF Ulama). Janji itu turut mengantarkan Eramas menjadi pemimpin Sumatera Utara. Tiga tahun berlalu setelah janji disepakati, GNPF Ulama menagih janji itu kepada Edy, yang telah menjadi Gubernur Sumatera Utara (Gubsu).
Janji itu diungkit kembali oleh Ketua GNPF Ulama Sumatera Utara Aidan Azwir. Janji itu berwujud nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) atau komitmen yang diteken bersama, termasuk Edy, pada 24 Februari 2018 atau sebelum coblosan Pilgub Sumatera Utara 2018.
Berikut ini lima poin komitmen GNPF Ulama Sumut dengan pasangan Eramas jelang Pilgubsu 2018 kala itu:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Berkomitmen membela kepentingan Islam, Umat Islam dan Ulama
2. Berkomitmen menjaga keberadaan dan mensertifikasi masjid-masjid yang ada di Sumatera Utara secara bertahap
3. Berkomitmen membangun ekonomi Islam dengan mewujudkan perbankan syariah
4. Berkomitmen membangun Islamic Center
5. Berkomitmen menjadikan GNPF Ulama Sumut, ormas Islam, para ulama serta umat sebagai mitra strategis dalam mengelola persoalan Sumut.
Mou atau komitmen di atas diteken Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah dengan GNPF, disaksikan oleh Ketua MUI dan anggota DPD pula. Aidan Azwir Sang Ketua GNPF Ulama mengingat betul momen 24 Februari 2018 itu.
"Iya, itu kan aspirasi peserta Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) berdasarkan serapan dari masyarakat. Karena GNPF kan salah satu pihak terkait dengan munculnya MoU pasangan Eramas," kata Aidan Nazwir kepada wartawan, Selasa (13/4/2021) tadi.
Lihat juga video 'Wapres Ingin Ulama Dan Mubaligh Ikut Sosialisasikan Wakaf Uang':
Selanjutnya, GNPF Ulama merasa Gubsu Edy belum memenuhi janji: