Polri kembali menyebarkan informasi terkait terduga teroris yang masuk daftar pencarian orang (DPO) Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror. Kedua DPO teroris itu adalah Saiful Basri (41) dan Sanny Nugraha (36).
Informasi DPO teroris atas nama Sanny Nugraha dan Saiful Basri ini dibenarkan oleh Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono.
"Benar," ucap Argo singkat, kepada detikcom, Selasa (13/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun keterlibatan Sanny Nugraha dan Saiful Basri ini di antaranya merencanakan pembuatan bom untuk melakukan serangan kepada polisi. Keduanya juga disebutkan mengetahui pembuatan bom serta mengikuti pelatihan percobaan pembuatan bom di Ciampea, Kabupaten Bogor.
![]() |
Berikut identitas diri dua DPO teroris yang kini diburu Densus 88 Antiteror:
1. Saiful Basri
TTL : Jakarta, 09 Juli 1979
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat: Jati Padang Utara, Kelurahan Jati Padang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Pasal : Pasal 15 Jo Pasal 7 Jo Pasal 9 Undang-undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 15 Tahun 2003
2. Sanny Nugraha
TTL : Jakarta, 03 September 1984
Agama : Islam
Jenis Kelamin: Laki-laki
Alamat: Kelurahan Petukangan Utara, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan
Pasal : Pasal 15 Jo Pasal 7 Jo Pasal 9 Undang-undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 15 Tahun 2003
Simak di halaman sebelumnya, 2 DPO teroris lainnya yang diburu Densus 88
Tonton juga Video: Densus 88 Ringkus Terduga Teroris Berinisial W di Condet, Ini Perannya
Sebelumnya, Divisi Humas Polri juga menyampaikan informasi adanya 3 terduga teroris yang diburu Densus 88 Antiteror. Salah satunya Nouval Farisi ditangkap setelah keluarga memberikan informasi keberadaannya ke Polsek Setiabudi.
"Diamankan Saudara NF hasil dari informasi orang tuanya sendiri kepada Polsek Setiabudi," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jumat (9/4/2021).
Sementara itu, dua nama lainnya, yakni Arief Rahman Hakim dan Yusuf Iskandar alias Jerry, masih diburu Densus 88 Antiteror. Ketiganya disebut terlibat perencanaan dan membuat bom untuk melakukan penyerangan terhadap anggota TNI-Polri.
Selain itu, ketiga terduga teroris tersebut diketahui sudah merencanakan pengeboman di SPBU dan industri milik warga keturunan Tionghoa. Ketiganya disebutkan masuk kelompok Husein Hasni, eks anggota Front Pembela Islam (FPI) yang ditangkap Densus 88 di Condet, Jakarta Timur (Jaktim), beberapa waktu lalu.
"(Merencanakan pengeboman di) industri milik warga keturunan Tionghoa, SPBU, serta area publik yang dilakukan oleh kelompok Husein Hasni," tulis akun resmi Divisi Humas Polri itu.