Pelni Minta Maaf ke Cholil Nafis, Jelaskan soal Polemik Kajian Ramadhan

Pelni Minta Maaf ke Cholil Nafis, Jelaskan soal Polemik Kajian Ramadhan

Tim Detikcom - detikNews
Minggu, 11 Apr 2021 17:15 WIB
Komisaris Independen PT Pelni (Persero) Kristia Budiyarto bertemu Ketua Bidang Pengurus MUI Pusat, KH Cholil Nafis.
Komisaris Independen PT Pelni Kristia Budiyarto bertemu Ketua Bidang Pengurus MUI Pusat, KH Cholil Nafis. (Foto: dok. screenshot Twitter @Kangdede78)
Jakarta -

Komisaris Independen PT Pelni (Persero) Kristia Budiyarto memberikan penjelasan terkait beredarnya poster mengenai kegiatan kajian Ramadhan online yang diisi beberapa tokoh agama. Kristia, yang akrab disapa Kang Dede, meminta maaf kepada Ketua Bidang Pengurus MUI Pusat, KH Cholil Nafis, yang turut diundang jadi pembicara dalam poster acara yang telah dibatalkan itu.

"Alhamdulillah saya bertemu dengan Kiai Cholil Nafis yang kemarin sempat ramai di sosial media yang saya tweet. Intinya bahwa pertama saya tabayun minta maaf sama Kiai Cholil Nafis, dan tidak dibatalkan, yang dibatalkan itu hanya yang ada di dalam flyer," kata Kang Dede, dalam video yang diunggah di akun Twitter resminya, @kangdede78, Minggu (11/4/2021). detikcom telah meminta izin mengutip pernyataannya.

Diketahui, Pelni membatalkan acara bertajuk 'Kajian Online Zoom Meeting Ramadhan 1442 H Ramadhan Memperkuat dan Memperteguh Iman'. Acara itu rencananya diisi oleh pembicara Ustaz Firanda Andirja, Ustaz Rizal Yuliar Putrananda, Ustaz Subhan Bawazier, KH Cholil Nafis (Ketua Bidang Pengurus MUI Pusat), dan Ustaz Syafiq Riza Basalamah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dede menjelaskan Pelni akan melakukan kerja sama dengan MUI terkait acara ceramah atau kajian di Pelni. Dengan kata lain, kajian keagamaan tetap jalan, tetapi yang dibatalkan hanya acara kemarin yang sempat terjadi kegaduhan.

"Artinya bukan radikalisme yang seperti selama ini disampaikan, dan Kiai Cholil juga tidak dibatalkan. Sekaligus saya meminta kepada beliau juga sebagai Ketua bidang Dakwah MUI untuk ceramah atau kajian kajian di PT Pelni nanti akan meminta bantuan kepada beliau," ungkap Dede.

ADVERTISEMENT

"Saya rasa mungkin itu saja sekaligus meluruskan Pak Kiai, bahwa dakwah di PT Pelni, kajian di PT Pelni tidak dihentikan, tetap jalan, insyallah itu juga akan berkoordinasi dengan Kiai Cholil Nafis nanti. Saya rasa itu saja," imbuhnya.

Menanggapi Kang Dede, Cholil Nafis mengatakan PT Pelni akan berkoordinasi dengan MUI untuk melakukan acara kerohanian. Cholil menyebut pengajian di PT Pelni tetap berjalan, yang dibatalkan hanya acara yang sempat terjadi kontroversial itu.

"Makasih Kang Dede atas tabayun dan klarifikasinya, teman-teman di PT Pelni pengajian terus jalan cuma yang berkenaan dengan flyer yang beredar itu karena ada protes, ada ramai, bikin gaduh, itu yang dihentikan, yang lain jalan. Insyaallah ke depan akan berkoordinasi Pelni dengan MUI ya, kita koordinasi gimana kerohanian dan kita di PT Pelni lakukan kerja sama dengan MUI," imbuhnya.

Sebelumnya, manajemen PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT Pelni meminta maaf atas kegaduhan yang ditimbulkan terkait daftar penceramah pengajian Ramadhan 1442 H. Pelni menegaskan sudah mengambil tindakan yang diperlukan dan menjalankan usahanya sesuai nilai-nilai Pancasila dan NKRI.

"Kami telah melakukan klarifikasi kepada pihak-pihak yang terkait langsung. Kami sekaligus meminta maaf kepada segenap stakeholder dan masyarakat atas kegaduhan yang terjadi. Ini akan menjadi evaluasi bagi kami untuk ke depannya," kata Pjs Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni Opik Taufik dalam keterangan tertulis, Jumat (9/4).

Untuk diketahui, Badan Kerohanian Islam atau Bakis PT Pelni menggelar kegiatan kajian dalam rangka menyambut Ramadhan. Namun kegiatan tersebut dibatalkan karena dinilai belum memenuhi prosedur dan ketentuan yang berlaku di perusahaan.

Buntut dari dibatalkannya acara kajian Ramadhan online itu, ada pejabat yang dimutasi.


Simak juga 'Ma'ruf: Tarawih itu Sunah, Jaga Diri dari Penularan COVID-19 Wajib':

[Gambas:Video 20detik]



(yld/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads