Penumpang Tetap Saja Nekat Naik Atap Kereta
Minggu, 05 Mar 2006 07:10 WIB
Jakarta - 8 Gerbong kereta jurusan Kota menuju Bogor itu tampak penuh sesak. Penumpang berdesak-desakan sampai di depan pintu. Bahkan, sekitar 30 orang penumpang dengan santai duduk di atas kereta bertenaga listrik tersebut."Memang bahaya sih, tapi saya hati-hati kok," kata Dodi (25) warga Bukit Duri yang baru saja turun dari atap kereta di Stasiun Manggarai, Sabtu (4/3/2006).Padahal Dodi tahu kecelakaan kereta yang terjadi 2 hari belakangan ini, yakni atap kereta yang runtuh dan putusnya kabel KRL. Dia tetap naik ke atap karena kereta yang ditumpanginya penuh sesak oleh penumpang."Habis keretanya penuh banget sih, daripada desak-desakan mendingan naik di atas saja. Pemerintah dong tambah gerbong keretanya," tandasnya.Penumpang-penumpang nekat itu seakan tidak pernah kapok. Padahal kecelakaan pada Sabtu (4/3/2006), kabel listrik yang putus itu menyambar 7 orang penumpang sehingga 1 orang penumpang tewas dan 6 orang luka-luka. Kecelakaan ini terjadi di Stasiun Gondangdia. Sedangkan atap kereta runtuh karena tak mampu menahan beban penumpang yang naik atap kereta. Puluhan penumpang luka-luka.Dari pemantauan detikcom pada kereta KRL Kota-Bogor yang melintas di Stasiun Tebet, masih banyak penumpang yang bisa naik di atas atap."Memang manusianya saja yang susah diatur," kata Firman salah seorang petugas di Stasiun Tebet.Berbagai cara dilakukan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk mencegah penumpang naik ke atap kereta. Mulai dari atap yang dipasangi kawat berduri, diberi oli sampai dengan dipasangi paku. Namun, hal tersebut tidak pernah berhasil. Sekarang PT KAI mencoba trik baru. Caranya dengan memasang penghalang terbuat dari besi yang dipasang dari atap stasiun ke bawah. Panjangnya sekitar 1,5 meter dan membentang di sepanjang stasiun.Tujuan penghalang ini adalah untuk membuat kesulitan bagi penumpang yang ingin naik ke atap kereta. Tapi ternyata hal tersebut tidak berpengaruh banyak. Tiga stasiun telah memakai penghalang tersebut. Stasiun tersebut adalah stasiun Manggarai, Tebet dan Cawang. Namun, penghalang itu belum dipasang di kedua sisi stasiun, hanya dari jurusan Kota-Bogor saja yang dipasang."Rencananya sih kedua sisi tersebut tapi sampai sekarang belum dipasang," imbuh Firman.Selain pengamanan secara fisik, tak bosan-bosannya PT KAI melakukan himbauan. Di stasiun Tebet terdapat berbagai spanduk untuk mengingatkan agar penumpang tidak naik di atas atap kereta. "Demi Keselamatan Anda Dilarang Naik di Atap Kereta" bunyi salah satu spanduk di tempat tersebut.Selain itu, ada daftar korban yang mengalami kecelakaan selama bulan Februari. Dalam data itu terdapat 8 orang yang meningal, 4 orang luka berat, 2 orang luka ringan akibat penumpang yang duduk di atap kereta.Tapi seakan tidak sayang nyawa, semua data kecelakaan itu diangap angin lalu dan penumpang-penumpang nekat itu tetap saja naik di atap.
(atq/)