PT KA: Kenakalan Penumpang Penyebab Kecelakaan Kereta

Jakarta - Kecelakaan selama dua hari berturut-turut, membuat PT Kereta Api (KA) harus memutar otak untuk mengatasinya. Apalagi penyebab kecelakaan hampir sama, yakni para penumpang kereta yang berada di atas atap.Menanggapi masalah ini Kepala Humas Daops I (Jabotabek) PT KA, Ahmad Sudjadi mengatakan, pihaknya sudah berupaya optimal mengatasinya. Namun menurut Sudjadi, nakalnya para penumpang membuat pihak PT KA tidak bisa berbuat lebih maksimal lagi."Sebenarnya kita sudah memberikan informasi, baik skala kecil atau besar. Seperti memberi brosur dan spanduk di setiap stasiun. Namun mereka tetap saja membandel," kata Sudjadi ketika dihubungi detikcom melalui sambungan telepon Sabtu (4/3/2006).Sudjadi menjelaskan, dalam beberapa bulan ini terjadi peningkatan jatuhnya korban baik tewas atau luka yang disebabkan mereka naik ke atap gerbong kereta. "Dalam sebulan bisa mencapai empat kejadian. Yang terakhir terjadi di Depok beberapa waktu lalu," tambah Sudjadi. Sebab itu, seperti dituturkan Sudjadi PT KA sebenarnya sudah berusaha maksimal. Salah satu contohnya di Stasiun Tebet dan Manggarai telah dipasang kawat berduri di stasiun atau dipasang paku di sisi atap gerbong kereta. "Namun upaya ini tetap saja gagal. Karena penumpang membawa palu atau perkakas untuk membengkokkan paku yang ada di sisi atap kereta," keluh Sudjadi.Selain itu Sudjadi menilai, para penumpang juga banyak yang tidak ingin merogoh koceknya untuk membayar karcis di stasiun. "Mereka rela mempertaruhkan nyawa untuk harga karcis yang tidak seberapa," sesalnya.Oleh sebab itu Sudjadi berharap dua peristiwa kecelakaan yang terjadi beruntun pada Jumat dan Sabtu ini bisa menjadikan penumpang sadar akan arti sebuah keselamatan. "Ini mungkin peringatan dari tuhan supaya penumpang sadar," imbuh Sudjadi.Jumat (3/3/2006) atap kereta 907 jurusan Rangkasbitung-Jakarta Kota runtuh. Penyebabnya, penumpang di atap kereta yang terlalu berlebih. Sehari kemudian, Sabtu (4/3/2006) 9 penumpang yang berada di atap KRL 531 jurusan Bogor-Jakarta Kota menjadi korban akibat putusnya kabel aliran listrik. (ahm/)