Wagub: Larangan Mudik Tak Terlalu Pengaruhi Pariwisata Bali

Wagub: Larangan Mudik Tak Terlalu Pengaruhi Pariwisata Bali

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 08 Apr 2021 13:27 WIB
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati
Foto: Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati. (Tim detikcom)
Denpasar -

Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menilai kebijakan larangan mudik dari pemerintah pusat tidak berdampak signifikan terhadap pariwisata Bali. Sebab, masyarakat yang dari luar Bali bukan sebagai aparatur sipil negara (ASN) diperkirakan bakal banyak berkunjung ke Bali.

"Kalau mereka datang dari Jakarta ke Bali itu kan di luar ASN kan banyak. Pengaruhnya tidak terlalu signifikanlah, masih banyak juga yang ke Bali," kata pria yang akrab disapa Cok Ace di DPRD Bali, Kamis (8/4/2021).

Cok Ace mengatakan, larangan mudik ini dari pemerintah pusat. Sebab, pemerintah pusat tidak hanya melihat Bali saja, tetapi memotret Indonesia secara keseluruhan. Padahal masyarakat di Bali sendiri, menurut Cok Ace, tidak banyak yang bakal melakukan mudik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau mudik dari Bali kan memang tidak banyak. Teman-teman yang ke Jawa, ke luar Bali, tidak banyak. Jadi kita sama dengan tahun lalu lah formulasinya," terang Cok Ace.

Selain itu, Cok Ace mengatakan wisatawan yang datang ke Pulau Dewata bakal dikarantina di hotel oleh Pemprov Bali jika positif COVID-19. Hal ini sebagai upaya untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 setelah Bali dibuka untuk wisatawan mancanegara.

ADVERTISEMENT

"Ya (ada karantina). (Tapi) kita tidak menyebut sebagai karantina karena ini kata-kata yang sungguh menakutkan mereka. Kita menyesuaikan. Tentu nanti mereka setelah datang, (lalu) swab. Dan setelah swab bisa positif bisa negatif, kemungkinan (positif) itu bisa jadi walaupun mereka sudah divaksin semua," kata Cok Ace.

"Oleh karena itu kita sudah menyiapkan semua. Mereka tidak akan dikarantina sebagaimana halnya di rumah sakit, kita siapkan hotel memang yang sesuai dengan standar yang kita inginkan," imbuh Panglingsir Puri Agung Ubud itu.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Simak Video: Pemerintah Kembali Ingatkan Larang Mudik Lebaran!

[Gambas:Video 20detik]



Cok Ace mengatakan, biaya karantina bagi wisatawan yang positif COVID-19 akan ditanggung oleh mereka sendiri. Maka dari itu, pihaknya menekankan agar wisatawan yang datang ke Bali nantinya dibekali dengan asuransi kesehatan yang menanggung COVID-19. Sebab bila seandainya wisatawan itu positif COVID-19 saat di Bali, mereka harus mempunyai biaya yang cukup untuk membayar biaya karantina.

Hingga kini, kata Cok Ace, persiapan pembukaan wisatawan di tiga zona hijau sudah hampir selesai. Bahkan di beberapa zona sekarang sudah mulai memperluas wilayah vaksinasi. Kemudian berbagai persiapan administrasi masuk ke Bali saat ini juga sedang disiapkan, baik oleh pihak imigrasi maupun Kementerian Luar Negeri.

Untuk vaksinasi, Cok Ace mengatakan Bali sudah mendapatkan vaksin sebanyak 1 juta dosis lebih. Dari 1 juta dosis tersebut, sekitar 600 ribu dosis sudah disuntikkan kepada masyarakat.

"Itu sekitar 600 (dosis) yang sudah berjalan, jadi kira-kira masyarakat kita sudah hampir 400 (orang) yang sudah tervaksin," terang Cok Ace.

Halaman 2 dari 2
(idh/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads