Cerita Warga NTT Kalang Kabut Gegara Kabar Banjir Susulan, Ternyata Hoax

Cerita Warga NTT Kalang Kabut Gegara Kabar Banjir Susulan, Ternyata Hoax

Antara News - detikNews
Kamis, 08 Apr 2021 10:50 WIB
Petugas menggunakan excavator untuk mencari korban banjir bandang di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa (6/4/2021).  Banjir bandang yang menerjang Adonara pada Minggu (4/4) kemarin telah menyebabkan puluhan orang meninggal dunia dan ratusan warga lainnya terpaksa mengungsi. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Evakuasi korban banjir di Adonara, Flores Timur, NTT. (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)
Flores Timur -

Masyarakat di pesisir Laut Selor, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengandalkan Toa atau alat pengeras suara dari sejumlah tempat ibadah dan lonceng sebagai alat komunikasi saat terjadi bencana.

"Kita tidak tahu yang namanya informasi prakiraan cuaca dari telepon genggam. Biasanya kalau yang muslim ada pengumuman dari Toa masjid. Kalau yang Nasrani membunyikan lonceng di gereja. Itu saja," kata warga Desa Lamahala, Adonara Timur, Hamid Atapuka (40), saat ditemui Antara di Flores Timur, Kamis (8/4/2021) seperti dilansir Antara.

Desa Lamahala memiliki pengeras suara di Masjid Jami Al Maruf serta 14 surau di lingkungan warga. Sementara itu, lonceng dibunyikan dari Gereja Kristus Raja, Waiwerang Kota.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti pengumuman yang disiarkan pada Kamis pagi, imam Musala Nur Hikmah Lamahala mengundang pemuda setempat bergotong royong untuk membersihkan Masjid Waiburak, yang terendam banjir bandang pada Minggu (4/4/2021).

Pengumuman disampaikan menggunakan bahasa daerah dan bahasa Indonesia melalui pengeras suara.

ADVERTISEMENT

"Diberitahukan seluruh pemuda pemudi Desa Lamahala Jaya, mengundang untuk membersihkan Masjid Waiburak untuk persiapan salat Jumat," kata imam musala Nur Hikmah.

Namun sebagian warga setempat ada pula yang mulai mempelajari informasi sistem peringatan dini yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pascabencana alam.

"Saya sudah menginstal (memasang program) aplikasi BMKG. Kalau dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tidak ada aplikasinya," kata Kartini (23), bidan yang bekerja di kantor Desa Lamahala.

Kartini mengatakan mayoritas warga pesisir memberi peringatan dini dari mulut ke mulut atau sambungan telepon.

"Pada Rabu (7/4) sekitar jam 00.00 Wita, saya dapat laporan dari warga di sekitar dermaga Waiwerang katanya akan ada banjir susulan. Warga berlarian sampai ada yang jatuh. Tapi kan ternyata itu berita bohong," katanya.

Warga setempat, kata dia, cenderung mudah terprovokasi karena bencana datang dari orang-orang terdekat mereka tanpa konfirmasi kepada pihak terkait.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Simak Video: Risma Beberkan Kondisi Wilayah yang Masih Terdampak Banjir di NTT

[Gambas:Video 20detik]



Kartini menceritakan, sejak Rabu dini hari, seluruh telepon seluler warga di Flores Timur mengalami gangguan selama 16 jam. Situasi itu dibarengi dengan beredarnya informasi akan ada banjir susulan.

"Masyarakat banyak lari ke gunung, tapi kan ternyata itu tidak benar," katanya.

Sementara itu, dari pantauan Antara di sekitar kawasan Waiburak dan Waiwerang Kota, tidak tampak adanya alat sirene mitigasi bencana.

Satu spanduk bertulisan "Flores Timur Tanggap Bencana" terpasang di dekat pusat pertokoan dan Pasar Waiwerang Kota dalam kondisi yang lusuh dan sebagian spanduknya robek akibat faktor usia.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur Thomas Bangke, yang dihubungi melalui sambungan telepon, belum memberikan tanggapan hingga berita ini dilaporkan.

Halaman 2 dari 2
(idh/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads