Penyempitan jalan menjelang flyover tapal kuda di Lenteng Agung dan Tanjung Barat, Jakarta Selatan (Jaksel), menyebabkan kemacetan panjang. Pemprov DKI Jakarta diminta melebarkan jalan di titik sebelum naikan dan setelah turunan flyover.
"Kalau kita lihat ada dua titik utama. Satu titik saat dia mau naik itu harus dilebarkan dan satu titik saat dia turun. Tanpa itu dilebarkan, bisa dipastikan itu akan menimbulkan kemacetan," kata pakar dari Pusat Studi Perkotaan, Nirwono Joga, Rabu (7/4/2021).
Dia mengatakan kemacetan di bawah flyover bisa berbahaya bagi pengendara yang hendak turun. Dia khawatir kecelakaan terjadi jika lalu lintas di bawah macet, sementara kendaraan yang hendak turun membeludak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bina Marga dan Dishub harus menganggarkan untuk pelebaran jalan di dua titik itu," ucapnya.
Selain itu, Nirwono menyarankan ada pengaturan jam penggunaan flyover. Dia mengatakan pembatasan penggunaan flyover bisa dilakukan dengan sistem ganjil genap ataupun ukuran kendaraan.
![]() |
Meski demikian, dia menekankan kemacetan tak bisa diatasi jika kendaraan pribadi belum dibatasi. Dia menyarankan Pemprov DKI menambah armada angkutan umum yang aman dan nyaman agar warga beralih dari kendaraan pribadi.
"Ujungnya mengurangi kendaraan pribadi, kalau mengatasi kemacetan jangka panjang ya itu ujungnya," ucap Nirwono.
Selanjutnya, kemacetan pagi ini:
Simak Video: Atap Rumah Warna-warni Hiasi Flyover Tapal Kuda Lenteng Agung
Kemacetan parah terjadi di titik sebelum jalan masuk flyover Lenteng Agung pada pagi hari. Kendaraan dari arah Depok menuju Pasar Minggu terjebak macet selepas Universitas Pancasila hingga jelang flyover karena penyempitan jalur.
Kemacetan juga terjadi jelang jalur masuk flyover tapal kuda di Tanjung Barat pada sore hingga malam hari. Hal ini juga disebabkan penyempitan jalur akibat keberadaan flyover.
![]() |
Flyover tapal kuda telah diuji dua kali. Uji coba tahap II dilakukan pada 1 sampai 6 April 2021.