Tewasnya Muhammad Ridho Gufa (37) usai diterjang peluru saat sedang balapan liar masih menjadi teka-teki. Puluhan saksi hingga barang bukti peluru diperiksa pihak kepolisian demi mencari orang tak dikenal yang diduga menembak korban.
Peristiwa penembakan itu terjadi di depan SPBU Martubung, Medan, Sumatera Utara, pada Minggu (28/3/2021), pukul 02.00 WIB. Saat itu Ridho yang tengah balapan liar bersama rekan-rekannya tiba-tiba ditembak oleh seseorang dari belakang hingga peluru menembus dari kepalanya.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi menyatakan pihaknya masih menelusuri insiden penembakan tersebut. Dia menyebut pihak Jatanras Polda Sumut masih menyelidiki kasus mengerikan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih dalam penyelidikan dari Jatanras (Polda Sumut) sama Polres Belawan," kata Hadi Wahyudi dimintai konfirmasi, Selasa (6/4/2021).
Hadi menyebut pihaknya juga telah mengirimkan bukti selongsong peluru yang ditemukan di lokasi untuk diuji balistik. Dia memastikan belum ada hasil dari uji balistik tersebut
"Nanti keterangan resminya dari hasil uji balistik. Belum (ada hasilnya). Kita masih menunggu," ujar Hadi.
Tak hanya itu, Hadi juga menuturkan lokasi penembakan itu merupakan jalan umum. Polisi belum memastikan apakah itu merupakan trek balapan liar.
"Kalau terkait dengan lokasi dijadikan balap liar atau tidaknya, sejauh ini kita tidak melihat itu dijadikan ajang atau trek-trek balap liar ya. Kan jalan umum itu, tidak boleh. Tetapi terkait dengan kasus itu, itu yang sedang didalami oleh penyidik," ujar Hadi.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Belawan AKP I Kadek Hery Cahyadi juga menuturkan pihaknya masih memburu pelaku. Dia menyebut sejauh ini sudah 20 saksi yang diperiksa.
"Sudah ada 20 saksi yang diperiksa," ujar Kadek terpisah.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Untuk diketahui, korban tewas seketika di lokasi usai ditembak oleh orang tak dikenal. Kepala korban mengalami luka tembusan peluru dari bagian belakang hingga ke kening.
"Korban mengalami luka tembak pada bagian kepala belakang tembus ke kening kepala bagian depan sehingga nyawa korban tidak tertolong dan meninggal dunia di tempat," ucap Wahyudi.
Ketika itu, poliis langsung bergerak untuk menelusuri peristiwa itu. Sejumlah CCTV juga tidak luput diperiksa oleh pihak kepolisian.
"Polres Belawan dan Krimum (Polda Sumut) sudah memeriksa empat orang saksi. Kita masih mendalami pemeriksaannya, mendalami TKP untuk mencari bukti-bukti lain, CCTV, dan lain-lain," kata Hadi.